Indonesia di Ambang Resesi, Akankah Pulih Kembali?

Sudah hampir sewindu pandemi Covid-19 merambah negeri ini. Dampak Covid-19 sangat terasa terutama pada sektor ekonomi. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang awalnya diambil dengan dalih agar ekonomi negara terselamatkan, memperlihatkan fakta yang berbeda di lapangan.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (05/08/2020), angka pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2020 sebesar minus 5,32 persen dibandingkan triwulan II-2019. Dibandingkan dengan triwulan I-2020, angkanya minus 4,19 persen. Padahal sebelumnya prediksi pemerintah melalui Menkeu untuk kuartal I-2020, pertumbuhan ekonomi bisa tembus 4,5-4,7 persen.

Pemerintah menyebut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai pemicu angka minus ini. Bahkan, Presiden sempat berkata, jika lockdown dilakukan, mungkin pertumbuhan bisa minus 17 persen. Padahal Taiwan yang hanya berjarak 130 km dari Cina daratan setelah bergerak cepat untuk lockdown, ekonominya berhasil tumbuh 1,59 persen di kuartal I-2020. Dan hanya minus 0,73 persen di kuartal II-2020.

Kenyataannya alasan untuk menyelamatkan ekonomi dengan mengesampingkan penanganan pandemi terlebih dahulu adalah keliru. Penanganan pandemi yang carut-marut justru mengurangi kepercayaan berbagai pihak terhadap negara ini. Bila kondisi ini dibiarkan, alih-alih bertahan, Indonesia sedang berada di ambang resesi ekonomi.

Kenyataan pahit ini tentu tidak akan terjadi bila sejak awal langkah penyelamatan nyawa manusia lebih diutamakan. Islam telah jelas menggambarkan bagaimana negara harus bersikap ketika ada wabah di suatu wilayah yakni dengan isolasi. Bila saja negeri ini mau mengambil langkah ini, bukan tidak mungkin ekonomi akan pulih kembali.

 

Dita Resti Andika Sari
(Ibu Rumah Tangga)

 

[ah/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis