Ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina masuk ke wilayah Pulau Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjung Pinang, Sabtu (8/8/2020). Mereka tiba menggunakan pesawat Qingdao Airlines yang mendarat sekitar pukul 14.20 WIB, Sabtu (8/8). Selain itu, terdapat 27 tenaga kerja lokal yang ikut pulang bersama dengan rombongan TKA tersebut. Mereka sebelumnya telah mengikuti pelatihan tenaga kerja di Cina (9/8).

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan Indra Hidayat menyebut 325 TKA Cina tersebut merupakan tenaga ahli konstruksi yang akan bekerja di PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Galang Batang. “Mereka dikontrak selama enam bulan untuk menyelesaikan proyek konstruksi di PT BAI. Setelah selesai, langsung pulang ke negaranya. Perusahaan itu menargetkan mulai beroperasi tahun 2021,” ungkap Indra Hidayat.

Kedatangan TKA ke Indonesia untuk ke sekian kalinya tentu mengundang pertanyaan. Jika sebelum pandemi, mengapa pemerintah lebih banyak mengimpor TKA dari pada memberdayakan SDM di negeri ini. Di awal pandemi, saat kasus Covid-19 makin hari makin meningkat pemerintah pun memperbolehkan TKA terutama Cina ke Indonesia walau ada penolakan dari warga di mana-mana.

Lalu, ketika pandemi belum juga usai karena kasus masih bertambah yaitu 1.693, maka total ada 128.776 kasus Covid-19 di Indonesia (11/8). Ditambah resesi yang menimpa negeri ini akibat pandemi, dilihat dari angka pengangguran dan kemiskinan meningkat selain itu daya beli masyarakat semakin menurun. Lalu, mengapa pemerintah memperbolehkan TKA ke negeri ini? Bukankah pemerintah pun kekurangan dana untuk membantu rakyat yang kesulitan dalam kondisi krisis seperti saat ini? Rakyat berharap pemerintah bisa lebih transparan, lebih bijak dan adil terutama pada rakyat kecil. Solusi pandemi dan resesi hanya dengan Islam, bangsa ini akan mandiri dan berdaulat.

 

Sherly Agustina, M.Ag.
nafisasyaima84@gmail.com
(Waringin Kurung, Serang-Banten)

 

[LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis