Balada Khatulistiwa
Oleh : Muflichatin El Rohimy
Elok dipandang setiap netra yang datang
Hamparan sawah nampak hijau terbentang
Gunung menjulang penuh keindahan
Maha Besar Engkau, Wahai Sang Pencipta Alam
Kayu ditanam jadi nian rindang
Hasil laut cukup buat santapan
Gambaran surga dunia nan menyilaukan
Para durjana pun datang tanpa diundang
Hasil bumi dikeruk sampai dalam
Perampokan, mengenyangkan para setan
Kesejahteraan anak negeri terbungkam
Menjerit, merintih menahan kelaparan
Kesejahteraan sebuah harga mahal
Pembela keadilan jadi bulan-bulanan
Penista kebenaran dielu-elukan
Kebijakan dan hukum pun timpang
Gemah ripah loh jinawi hanya ilusi
Bak fatamorgana ditengah padang pasir
Nestapa negeri tak pernah henti
Kezaliman menguasai penghuni Bumi Pertiwi
Harga mati …
Slogan tak henti didengungkan
Asing dimanjakan, anak negeri terabaikan
Menanggung utang di tengah kelaparan
Jiwa meronta mengharap iba
Menahan segala perih di raga
Nurani terpasung, keangkuhan meraja
Penguasa tahta tetap jumawa
Kapitalisme-sekular menyerang sendi negara
Merusak saraf hingga jantung keimanan
Virus kian mematikan naluri ketuhanan
Memorak-porandakan tatanan kehidupan manusia
Berharap kesatria datang memberi keselamatan
Dalam sebuah naungan yang penuh keindahan
Islam, penyembuh dari pesakitan
Hingga baldatun thoyyibatun tersebar
Tuban, 7 Juli 2020
[sn/LM]