Baru-baru ini ilmuwan Tiongkok menemukan virus baru Flu Babi (Swine Flu) G4 EA H1N1 dan mempublikasikannya. Virus Swine Flu berpotensi menjadi pandemi baru setelah Covid-19. Merespons temuan dan publikasi tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pun bertindak cepat. Direktur Kesehatan Hewan Fadjar Sumping Tjatur Rasa, menjelaskan pihaknya berkoordinasi dengan petugas Badan Karantina Pertanian untuk memperketat pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan demi mengantisipasi masuknya virus flu babi di Indonesia (3/7).

Sikap waspada dari Kementan ini sudah tepat, hingga Fajar mendetili bahwa nanti di pintu pemasukan ada pemeriksaan-pemeriksaan lebih ketat, kemudian ada pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium. Selain itu, Kementan juga mempersiapkan laboratorium kesehatan hewan untuk melakukan diagnosa guna mendeteksi keberadaan virus influenza tersebut. Fadjar menilai, Indonesia sudah maju dalam melakukan surveilans untuk mendeteksi dini virus influenza tipe A dengan menggunakan fasilitas Influenza Virus Monitoring (IVM).

Pandemi Covid-19 belum usai, Allah menguji hamba-Nya dengan makhluk mungil ini. Pemerintah dan rakyat harus terus bersinergi dalam mengatasi mitigasi pandemi Covid-19 ini. Sosialisasi dan komunikasi tentang protokol kesehatan harus terus dilakukan agar kasus tidak semakin bertambah, apalagi di era new normal. Jangan sampai, pandemi Covid-19 belum usai sudah datang pandemi virus baru flu Babi. Kita sama-sama berharap wabah ini segera berlalu dan ancaman pandemi baru tidak terjadi. Selalu ada hikmah di balik apapun yang terjadi, semoga kita menjadi bagian yang Allah kehendaki bisa mengambil hikmah bahwa kita sebagai makhluk Allah lemah, Allah Maha Segalanya.

 

Sherly Agustina, M.Ag.,
(Waringin Kurung, Serang-Banten) 

 

[hw/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis