Jilbab dan khimar Pakaian Wajib Bagi Muslimah
Sering heran dirasa menyikapi motif orang-orang yang mengolok-ngolok syariat Islam. Bukan kasus sekali dua kali tapi sudah sering. Padahal Islam itu agama pelindung dan damai, rahmat bagi setiap makhluk di muka bumi. Namun bagi mereka yang enggan mungkin hal biasa. Bukannya toleransi itu dilindungi di negara ini. Maka bukan hal sepele jika sudah menyangkut agama.
Syariat Islam yang sering disudutkan untuk jadi bahan olok-olokan dan secara langsung menyakiti Allah dan hati umat. Mereka berani berurusan dengan sang pencipta alam padahal azab Allah sangat pedih. kemarin saja Allah kasih banjir, apa yang bisa manusia sombongkan. Harta, jabatan tak ada guna. Sekarang ramainya Virus Corona yang mematikan. itu tak lepas dari kehendak Allah dan sebagai peringatan. Maka sungguh tak terbayangkan jika ada manusia yang sifatnya lemah meragukan firman dan riwayat para nabinya. Meragukan di hati saja sudah tak boleh apalagi mengucapkan.
Ironisnya pelaku-pelaku seperti Abu Janda, Ahok dan ucapan istri Gus Dur yang menafikan kewajiban berjilbab ini tidak ditindak oleh Majelis hukum. Jilbab (pakaian lorong yang menjulur sampai menutupi mata kaki) dan khimar (kerudung: tutup kepala) itu bahasan dan pengenaan yang berbeda.
Dalil yang mewajibkan jilbab tertulis dalam Alquran di surat Al-Ahzab ayat 59. Khimar disurat An-Nur ayat 31. Maka Pemahaman yg benar harus bersumber dari rujukan shahih, bukan bersandar pada praktik orang terdahulu atau tokoh-tokoh tertentu (landasan ‘penafsiran kontekstual).
Setelah Allah menurunkan aturannya maka seketika Rasulullah langsung mewajibkan berjilbab, sampai-sampai beliau sebagai kepala negara turut mengatur bagaimana agar setiap muslimah menjalankan kewajiban memakai jilbab. Untuk itu kewajiban berjilbab bukan hal yang aneh lagi di masa ini.
Sungguh disesalkan wajah rezim hari ini yang nampak condong berkiblat pada sistem kapitalis, tidak mendorong pelaksanaan syariat tapi malah membiarkan banyak opini nyeleneh yang diangkat melalui public figure untuk menyesatkan pemahaman umat. Maka seperti tidak heran banyak orang tersesat dengan menafikan hukum Allah itu bukan hal serius lagi.
Hanya dengan Islam seluruh sendi kehidupan terjaga bahkan ibadah non muslimpun dibebaskan dalam masalah agamanya tanpa ada pengekangan.
Ummu Isma
(Muslimah peduli Bangsa, Yogyakarta)
[LM]