Banjir Ibukota Bagaimana Solusinya?

Hingga kini banjir masih menjadi agenda tahunan bagi ibukota. Terlebih di awal tahun 2020. Kerugian bukan hanya dalam hal materi tapi juga terjadi korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Pada faktanya memang tidak dapat dipungkiri bahwa banjir yang terjadi hari ini bukanlah bencana tiba-tiba. Tentu saja ada proses bertahun-tahun hingga ibukota dan sekitarnya terdampak banjir yang cukup besar.

Faktor penyebab yang sangat dirasakan adalah akibat dari banyaknya alih fungsi lahan, yang dulunya daerah resapan air kini menjadi berbagai macam bangunan dan pemukiman warga.

Realitas bahwa tata kelola kota dan pembangunan infrastruktur hingga hari ini banyak didominasi oleh para pemilik modal, membuktikan bahwa negara ini mengadopsi sistem kapitalis. Maka banjir ibukota bukanlah permasalahan biasa, namun permasalahan sistemik atas peraturan yang diambil negara sebagai tata aturan hidup.

Maka solusi normalisasi atau naturalisasi sungai adalah pemecahan masalah jangka pendek yang memang harus segera diwujudkan. Seperti yang sedang ramai diperbincangkan dari ide yang diusung mantan gubernur dan gubernur terpilih saat ini. Namun kemudian perlu disadari bersama bahwa perlu solusi mendasar dari peraturan kepengurusan terhadap umat saat ini.

Perlunya aturan kehidupan ini diatur oleh sistem Islam yang dijamin kebenarannya karena datang dari Allah SWT. Di dalam Islam, wajib bagi negara mengelola sumber daya alam untuk kemaslahatan umat. Bagaimana kesejahteraan merata sehingga tidak ada pemukiman liar layaknya salah satu penyebab banjir Jakarta. Perlunya pembangunan bendungan-bendungan sebagai upaya pencegahan sebelum atau ketika banjir. Kemudian dibangun kesadaran bersama kepada rakyat bahwa upaya penjagaan terhadap lingkungan adalah tugas yang harus diemban bersama.

Dan yang paling utama adalah kebijakan peraturan terhadap perekonomian, sehingga keuntungan bisnis bukan sekadar materi belaka, tetapi juga kemaslahatan jangka panjang bagi umat dan keberlangsungan kehidupan dan lingkungan.

Windya luluk A.

(Pengajar Alquran)

 

[ra/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis