Belajar Keteladanan dari Umar bin Abdul Aziz

Tahun 2019 akan segera berakhir. Kita telah merasakan, pahitnya berada di bawah kepemimpinan yang tidak menerapkan Syariah Islam. Bukannya malah membuat nasib kaum muslimin semakin sejahtera dan mendapatkan keadilan. Tapi malah sebaliknya, kaum muslimin disudutkan dengan tuduhan radikal dan terorisme.

Setiap 5 tahun sekali para capres selalu mengumbar janji manis untuk memikat hati rakyat. Segala macam pencitraanpun dilakukan. Ketika kampanye rakyat disanjung, saat menang rakyat ditendang. Semua pejabat terpilih hanya sibuk memikirkan pembagian kursi kekuasaan.

Banyak yang berlomba-lomba untuk menjadi seorang kepala negara, tanpa sadar ada amanah dan tanggung jawab yang berat. Berbeda halnya seperti pada masa kekhilafahan. Banyak yang takut untuk menjadi seorang kepala negara, sampai harus ditunjuk langsung  oleh kaum muslimin, karena mereka tahu amanahnya sangat berat.

Ketika Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi Khalifah pada masa Bani Umayyah, beliau menangis terisak-isak, sambil memasukkan kepalanya ke dalam dua lututnya dan menangis sesenggukan. Kemudian Umar mengucapkan kalimat, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raji’uun”, sambil berujar, “Demi Allah, sungguh aku tidak meminta urusan ini sedikitpun, baik dengan sembunyi-sembunyi maupun dengan terang-terangan.”

Sikap Umar bin Abdul Aziz tersebut membuktikan betapa takutnya beliau ketika terpilih sebagai seorang kepala negara. Oleh karena itu, tidak heran beliau terkenal dengan kepemimpinannya yang adil dan bijaksana, karena ketaatan beliau dalam menjalankan syariat Islam. Pada masa kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz rakyat hidup secara sejahtera dan damai baik orang-orang Islam, Yahudi dan Nasrani.

Sampai-sampai pada masa itu negara bingung mencari orang yang berhak menerima zakat, karena tidak ada lagi orang miskin. Allah SWT berfirman: “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 96).

 

Asma Yulia, SE

 

[ln/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis