Reporter: Dewi Istiharoh

 

Bertepatan dengan Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 tahun, Forum Muslimah Peduli Perempuan dan Generasi Kota Probolinggo menggelar acara Diskusi Tokoh Probolinggo pada Ahad pagi (04/08/2019). Acara yang berlangsung di Orin Hall and Resto Kota Probolinggo ini mengambil tema “Sejahtera dengan Islam”.

Acara yang dihadiri tokoh dan mubalighoh Kota Probolinggo dan sekitarnya ini dibuka oleh Ustadzah Niwatun, S.Pd.I selaku Mc.

Setelah pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustazah Cicik Juwariyah, acara sepenuhnya dipandu oleh Ustazah Nailur Rahmi, SK.M selaku moderator. Beliau menyapa para peserta dengan pertanyaan retoris, “Indonesia telah merdeka, apakah dengan 74 tahun kemerdekaan yang diraih oleh negeri ini masyarakat hidup sejahtera? Sudahkah mereka mengalami kedamaian, ketentraman dan ketenangan hidup?”.

Hadir Ustazah Rini Darwati, SP selaku pemateri. Beliau memaparkan bahwa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna sejahtera adalah aman, sentosa, damai, makmur, dan selamat (terlepas) dari segala macam gangguan, kesukaran dan sebagainya. Dilihat dari makna tersebut apakah masyarakat Indonesia sudah sejahtera setelah kemerdekaan yang diraih sejak 74 tahun silam? Fakta di tengah masyarakat tidak semua merasakan kesejahteraan. Kemiskinan, pengangguran, kriminalitas senantiasa meningkat.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan. Alih-alih masyarakat sejahtera justru yang terjadi kesenjangan ekonomi di mana-mana. Banyak warga yang tidak mendapatkan hak pendidikan dan kesehatan, kenakalan remaja semakin meningkat, hingga masyarakat hidup dengan keresahan.

Di kota Probolinggo telah dilakukan upaya semisal penutupan tempat-tempat karaoke, gerebek judi dan pemberdayaan ekonomi perempuan yang merupakan program nasional. Program yang diluncurkan untuk meningkatkan pendapatan keluarga ini pun juga menuai permasalahan baru yang terjadi dalam keluarga. Keluarga kurang harmonis dan anak kurang perhatian yang menyebabkan angka perceraian dan kenakalan anak meningkat. Padahal tugas utama perempuan di dalam Islam adalah Ummun wa Rabbatul Bait (ibu dan pengatur rumah tangga).

Mengapa kehidupan masyarakat semakin sempit, padahal telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah? Solusi yang diberikan pemerintah tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang ada karena permasalahan yang ada sangatlah kompleks. Permasalahan ini membutuhkan solusi yang bersumber dari Yang Maha Mengetahui atas manusia, yaitu Allah. Allah telah memberikan solusi kepada manusia yaitu dengan tidak berpaling dari peringatan Allah. Seperti firman-Nya dalam QS. Toha ayat 124 yang artinya “Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta”.

Pun Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk melaksanakan Islam secara totalitas, tanpa terkecuali. Seperti firman Allah dalam QS. Al Baqarah ayat 208, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”. Karena Islam akan memberikan rahmat bagi seluruh alam.

Islam telah memberikan mekanisme yang lengkap dalam menyejahterakan masyarakat yaitu pertama, pemenuhan kebutuhan asasi/ pokok bagi setiap individu warga negara. Kedua, pemenuhan kebutuhan umum dari harta milik umum secara gratis, seperti kebutuhan kesehatan, pendidikan dan fasilitas umum. Ketiga, jaminan keamanan dengan hukum sanksi.

Islam adalah agama yang diturunkan untuk umat sepanjang masa. Oleh sebab itu perlu upaya untuk memahamkan dan menyadarkan masyarakat bahwa Islam adalah agama yang sempurna, yang mampu menyejahterakan masyarakat. Syariat Islam perlu diterapkan dalam suatu institusi negara, karena dengannya Islam dapat diterapkan secara totalitas.

Para tokoh semakin antusias dalam mengikuti diskusi, terbukti dengan berbagai pendapat dan pertanyaan yang disampaikan oleh para tokoh. Salah satunya datang dari Ninanesia (dosen). Beliau menyampaikan bahwa fakta yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini membuatnya miris, hanya saja beliau bingung apa yang harus dilakukan agar kondisi ini bisa berubah lebih baik.

Kemudian Ustazah Rini Darwati, SP selaku pemateri menanggapinya. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia adalah negeri yang sangat kaya, sumber daya alamnya melimpah. Namun sumber daya alam yang seharusnya dikelola negara untuk kepentingan masyarakat justru dikelola oleh swasta dan asing. Hasilnya untuk mereka, sedang rakyatnya sendiri kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Oleh sebab itu kita sebagai seorang muslim yang sudah memiliki pemahaman Islam, haruslah segera mengambil bagian untuk mengabdi kepada Allah dengan terjun ke masyarakat untuk menyadarkan mereka akan Islam yang sebenarnya. Sehingga mereka dengan suka rela ingin kembali hidup di dalam naungan Islam.

Kemudian acara ditutup dengan doa oleh ustazah Juwariyah.

 

[LS/Ln]

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis