Persekusi Jilbab untuk Muslim di Nigeria

Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan munculnya video berdurasi 45 menit. Video pendek itu menunjukkan siswa-siswa sekolah yang dipaksa melepas kerudung sebelum memasuki sekolah. Kejadian itu terjadi di The International School Ibadan, yang terletak di Barat Daya Nigeria.

Topik agama telah lama menjadi perdebatan hukum, penggunaan jilbab menjadi perselisihan dan menjadi subjek litigasi. Tak ayal, video tersebut mendatangkan kerusuhan di media sosial. Banyak yang mengecam tindakan pemaksaan tersebut.

Analis urusan publik, Gimba Kakanda menulis di akun twitter-nya bahwa melarang jilbab adalah diskriminasi yang ditargetkan. Sementara itu ada pula yang berseberangan pendapat dengan Kakanda, yaitu dari Saint Hebrymore. Ia mengatakan bahwa sekolah bukan tempat untuk beribadah, sekolah tidak sama dengan masjid atau gereja. Ia pun menyuruh siswa untuk berpakaian seragam dan pergi ke sekolah. Di luar sekolah siapapun boleh melanjutkan keimanan masing-masing.

Padahal, menutup aurat adalah kewajiban atas muslimah. Tidak peduli kemana akan pergi, jilbab dan kerudung wajib dipakai oleh wanita muslim. Larangan menggunakan jilbab menjadi diskriminasi yang serius untuk seorang muslimah. Saat ini, toleransi perbedaan agama sudah menjadi topik yang basi.

Bagi mereka, tiada toleransi atas ajaran Islam. Itulah yang terjadi pada umat tanpa junnah (perisai). Kembalikan junnah, kembalikan kemuliaan Islam dengan terwujudnya Khilafah Islamiyah.

 

Yuvinaz S. Pd

 

[LS/LNr]

Please follow and like us:

Tentang Penulis