Oleh : Aubi Atmarini Aiza

“Haha…. Hari gini masih jomblo, apa kata dunia?”
“Hu… Gak laku, makanya cari pacar sana biar gak jomblo mulu.”
“Heh jones(jomblo ngenes)! Cari pacar sonoh, ngenes banget hidup lu!”
“Sendirian aja, kasian gak ada yang mau yah?”

Segala cibiran yang kerap dialamatkan pada kita para jomblo, memang suatu hal yang menjengkelkan. Namun kita harus faham, bahwa kita sedang berusaha menjauhkan diri dari dosa dan menjaga kehormatan sebagai muslim. Menjadi jomblo bukanlah kutukan yang memalukan. Justru jomblo itu langka, namun tergantung jomblo atas dasar apa

Orang-orang yang memilih jomblo ketika belum menikah, pasti memiliki alasan. Ada yang beralasan trauma disakiti oleh orang yang dicinta, diancam orang tua, belum menemukan orang yang tepat, dan ada pula yang beralasan karena Allah, istilahnya jomblo fisabilillah. Tiada alasan yang paling tepat selain karena Allah. Jomblo fisabilillah meski kadang dipandang rendah, tapi Allah meridhoinya.

Banyak yang bilang kalau jomblo itu kesepian dan hampa. Tiada hal yang bisa mengisi kekosongan hati. Saya rasa anggapan seperti itu tidak tepat. Kekosoangan hati bukan karena tiada seseorang yang kita kasihi, tapi karena tiada Allah SWT di hati kita. Ada yang mengatakan, “Sendiri bukan berarti sepi, bersama tak menjamin bahagia.” Memang begitulah faktanya. Selama saya menjomblo, saya tidak pernah merasakan kesepian yang mendalam sampai merasa galau berkepanjangan. Namun saya lebih sering melihat banyak korban putus cinta yang lebih menderita dari pada yang jomblo sejak lahir.

Terkadang, cinta disalah artikan. Mengira bahwa cinta berarti memiliki. Sehingga bebas melakukan apapun meski tanpa ikatan sah. Di dunia barat, pemuda dan orang yang sudah berkeluarga bahkan tak mengerti arti cinta. Mereka mengatakan cinta dan kebebasan hanya sebatas sex. Tiada arti penting dalam pernikahan, karena tidak menikahpun mereka dapat memiliki anak dan nge-sex sesuka hati tanpa hukum pidana. Sayangnya, kebebasan itu mulai menular hingga ke negeri ini. Gaya hidup bahkan hukum mulai kentara keberpihakannya terhadap kemaksiatan itu.

Urusan cinta memang rumit, tapi tidak akan membuatmu sakit jika caramu mencintai benar. Kebanyakan muslim tidak bangga akan cara islam mengatur urusan cinta, karena ia tak mengerti dan belum mengerti betapa indahnya cinta dalam lindungan syari’at. Kadang mereka justru bangga membalut cinta dengan pacaran. Padahal pacaran adalah produk barat. Banyak problem muncul karena pacaran.
Sejatinya, kemaksiatan pasti membuatmu susah dan menderita, namun saat ini telah menjadi life style , jadi dianggap umum. Keumuman itulah yang memberikan anggapan bahwa keputusan menjomblo adalah salah, padahal sebaliknya orang yang berhubungan tanpa ikatan syar’i adalah hal yang salah. Salah benar itu tergantung Allah SWT, bukan tergantung pada manusia. Hormati dirimu, dengan menjadi jomblo fisabilillah, biar gak ngenes.

Allah SWT berfirman
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 32)
Lewat ayat diatas, Allah sudah peringatkan yah teman. Walaupun katanya kamu pacaran gak ngapa-ngapain tapi pacaran adalah kendaraan menuju zina. Jadi hentikanlah sekarang dan berhijrahlah bersama sahabat taat. Allah akan meridhoi setiap langkah baik kita menuju ketaatan pada-Nya. Wallahu a’lam bish-shawabi.

[RA/LL]

Please follow and like us:

Tentang Penulis