Masyarakat Inginkan Perubahan

LenSaMediaNews–Memprihatinkan. Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW) ada 254 anggota dewan menjadi tersangka kasus korupsi sepanjang 2014-2019, dan dari angka tersebut terdapat 22 orang adalah anggota DPR. Meski jumlah tersebut masih sedikit dibandingkan dengan jumlah keseluruhan, namun pabila dilihat dari jabatannya sebagai ketua DPR dan wakilnya yang sudah ditetapkan menjadi tersangka korupsi, sungguh cukup disayangkan.

Padahal, seharusnya menjadi seorang pemimpin dapat memberikan contoh yang baik pada para bawahannya, yakni amanah dan jujur. Terlebih menjadi anggota dewan berarti menjadi wakil rakyat, dapat mengayomi dan melayani masyarakat, bukan dengan memanfaatkan rakyat hanya demi kepentingan pribadinya.

Kasus korupsi di negeri ini tumbuh subur karena sistem demokrasi kapitalis telah mengubah pemikirannya menjadi materialistis.

Tidak peduli bahwa tindakan yang dilakukannya menyebabkan kerugian bagi masyarakat dan negara. Sikap individualistik dan matrealistik menjadi ciri begitu kejamnya demokrasi bagi yang tak punya kuasa. Karena hanya mereka orang yang memiliki kekuasaan yang akan bertahan, sedangkan rakyat biasa akan disingkirkan.

Kini masyarakat lelah, menginginkan perubahan demi mendapat kesejahteraan. Banyak yang berharap dalam pemilu kali ini bisa membawa perubahan untuk masa depan. Namun bila kita lihat kembali, permasalahan yang ada di negeri ini bukan berasal dari individunya, tapi sistem yang bobrok telah mengubah seseorang menjadi rakus dan menjauh dari agama.

Hanya dengan diterapkannya sistem Islam, dalam mengatur segala permasalahan kehidupan dan hukum syara yang menjadi tolak ukurnya, maka terciptalah negara yang baldatun toyyibatun, wa robbun ghofuur.

Wallahu’alam bishowab.

Nurul Rachmadhani
Bogor

[Fa]

Please follow and like us:

Tentang Penulis