Hanya Sistem Islam Harapan Umat
Akhir-akhir ini media sosial diramaikan kritik terhadap penguasa. Berbagai macam kritik disampaikan umat mulai kritik dari bahasa halus, sindiran hingga kritikan pedas.
Tak bisa dipungkiri bahwa kehidupan masyarakat Indonesia masih jauh dari kata sejahtera. Semua itu terjadi akibat diterapkannya sistem kapitalisme. Pasalnya, kebijakan-kebijakan yang lahir dari sistem tersebut lebih berpihak pada para korporat atau pemilik modal sehingga berbagai permasalahan umat muncul mulai dari ketimpangan ekonomi, praktek ribawi, kebutuhan hidup yang mahal hingga KDRT (kekerasan dalam rumah tangga).
Tak hanya itu, semenjak pandemi Covid-19 menimpa negeri ini permasalahan umat semakin kompleks. Permasalahan tersebut diantaranya: pengangguran semakin banyak karena PHK perusahaan akibat pandemi, dilema pendidikan di tengah wabah, krisis kesehatan, kebijakan plin-plan penguasa, sehingga pandemi tidak segera berakhir, stress akibat anggota keluarganya meninggal terpapar Covid-19, kejenuhan rakyat karena tidak beraktivitas normal, dan masih banyak lagi.
Melihat fenomena tersebut tentu rakyat menginginkan sebuah perubahan dalam kehidupannya, yakni kehidupan yang mampu membawa rakyat pada sebuah kesejahteraan. Sehingga diperlukan sistem yang sahih. Sistem tersebut adalah sistem Islam (khilafah).
Dalam sejarah sudah membuktikan bahwa lebih dari 13 abad sistem Islam atau khilafah yang mampu mengantarkan umat baik muslim maupun non muslim pada kesejahteraan hidup. Karena sistem tersebut mengambil aturan Ilahi untuk mengatur kehidupan manusia mulai dari masalah pemerintahan, pendidikan, ekonomi, sosial, hingga hubungan luar negeri.
Maka tidak ada harapan lain bagi umat untuk mencapai kesejahteraan hidup, kecuali mencampakkan sistem kapitalisme kemudian beralih pada sistem Islam atau khilafah. Adapun cara yang ditempuh umat adalah dengan bergabung dengan jamaah dakwah ideologis dan berperan aktif di dalamnya.
Selain itu, Allah dalam kitabnya pun menyuruh kita untuk senantiasa amar ma’ruf nahi munkar. Sebagaimana Firman-Nya dalam surah Ali Imron ayat 104:
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Artinya: “ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, maka itulah orang-orang yang beruntung.”
Wallahu’alam Bisshowab.
Sri Retno Ningrum
(Pegiat Literasi)
[hw/LM]