Peran I’lam Dalam Membesarkan Opini Islam
Oleh Surya Ummu Fahri
(Member WCWH)
Lensa Media News – Alhamdulillah telah terlaksana halal bi halal WCWH dan Lensa Media, kemarin 1 Juni 2021. Acara via zoom dan via youtube channel dengan pemateri spesial Ustadzah Ratu Erma Rahmayanti. Acara dimulai pada pukul 13.00 WIB. Tapi, tentu saja para peserta sudah pada masuk sejak pukul 12.30 WIB. Pasalnya, kuota zoom terbatas hanya seratus partisipan. Kebayang kan bagaimana sayangnya kalau kelewatan. Dijamin rugi kalau tidak ikutan.
Acara dibuka oleh host Bu Adira Jumadi. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Muthmainnah Kurdi. Kemudian dilanjut dengan sekapur sirih dari pembimbing WCWH. Siapa lagi kalau bukan cikgu Hasni Tagili. Pesannya menyiratkan apa yang akan disampaikan oleh pemateri hari ini. Makjleb.
Setelah itu, dilanjut dengan sekapur sirih dari lensa media. Kebetulan diwakili oleh Bu Rut Sri Wahyuningsih. Beliau menjelaskan apakah opini itu dan bagaimana peran kita untuk menjadikan menulis opini adalah the way of life dan memberikan motivasi kepada kita agar terus menulis dan menulis. Jangan sampai kendor.
Selanjutnya, acara diserahkan pada moderator Bulek Didi Diah. Pengantar materi yang luar biasa menunjukkan bahwa 85% media saat ini dipegang oleh kapitalis sehingga Islam dan umat Islam menjadi korban dari opini yang ada pada media. Maka, kita sebagai penulis diharapkan mampu menjadi pejuang sejati yang layak mendapat rida Allah. Penulis yang menggaungkan opini Islam di tengah media yang menyesatkan.
Media Massa dan Opini Islam
Media merupakan alat untuk menyampaikan propaganda dan juga eksistensi negara. Bagaimana media berperan dalam eksistensi negara, adalah bagaimana negara mengemban dakwah ke seluruh dunia dengan media ini. Maka, kita harus tahu bagaimana posisi media dalam sistem sekuler dan sistem Islam.
Dalam sistem sekuler posisi media merupakan posisi keempat. Jadi, setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif ada media untuk tetap menancapkan hegemoni tertinggi dari sebuah sistem. Bagaimana dengan Islam?.
Dalam Islam, media merupakan organ struktural mandiri langsung di bawah Khalifah. Langsung dalam jawatan militer dan tidak langsung dalam jawatan informasi dan hal-hal umum. Disini ada kontrol Khalifah secara langsung untuk informasi terkait negara, politik, gencatan senjata perang dan segala yang berhubungan dengan kebijakan negara. Sementara yang tidak langsung adalah sebagai wasilah negara untuk menyebarkan Islam ke seluruh pelosok negeri maupun luar negeri.
Karena pentingnya peranan media ini bagi sistem sekuler, maka media menjadi alat penjajahan gaya baru. Dengan memagari dunia dari link-link media besar. Agar negara tidak membaca kecuali yang dia tulis. Tidak bicara kecuali apa yang dia dengar. Tidak bergerak kecuali apa yang yang diharapkannya.
Media saat ini menjadi corong penguasa dan eksistensi politik. Ditekan dengan ancaman, diimingi dengan uang, tidak ada ruang untuk Islam dan umat Islam di media dan digunakan untuk sesuatu hal yang penting adalah hal yang tidak penting menjadi penting.
Sehingga saat ini kepercayaan publik menjadi rendah. Lalu muncullah media media online. Yang dapat digunakan bagi para pembaca dan penikmat media untuk mencari berita yang lebih dapat dipercaya dan menjadi jalan para penulis ideologis untuk menyebarkan opini Islam.
Opini Islam
Menyebarkan opini opini Islam yang memunculkan kesadaran umat Islam tentang akar problematika umat dan solusinya. Lepas dari cengkeraman sekularisme dan kembali pada naungan Islam. Bagaimana sistem pemerintahan Islam. Bagaimana permusuhan kaum kuffar terhadap Islam.
Maka, dalam opini Islam yang ditulis wajib memenuhi beberapa poin penting yaitu menguatkan akidah Islam. Memberikan informasi terkait syariah Islam. Mendorong pembaca untuk ikut serta dalam kegiatan menyebarkan dakwah Islam. Serta menyerukan jihad dalam segala lini.
Maka, penulis harus menjadi pembawa berita yang terpercaya dengan disertai bukti yang kuat. Menguatkan sudut pandang Islam. Aktif dan kreatif . Serta harus berjamaah agar tujuan menjadi terarah dan mudah tercapai.
Sungguh pertemuan yang luar biasa. Tidak hanya saling mendoakan. Tapi ada semangat yang mengikuti agar semua yang hadir mampu berkontribusi untuk menyebarkan Islam di semua media. Kemudian acara ditutup dengan doa yang dibimbing oleh Umi Diwanti. Semoga para pembaca dan penulis Lensa Media dapat berkontribusi untuk kemajuan dakwah Islam. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk semuanya. Wallahu’alam bish showab