Generasi Emas dalam Islam
Oleh : Umi Rizkyi
(Komunitas Setajam Pena)
Tsaqofah – Masyaallah, saat ini kita hidup di era modern. Di mana segala sesuatu serba canggih dan instan. Penuh dengan berbagai macam kecanggihan teknologi. Saat ini kita mau ke mana saja bisa cepat dan mudah. Bisa menggunakan pesawat. Bisa traveling kemanapun yang kita mau. Bahkan ke berbagai negara di dunia ini. Kita juga bisa eksis dengan gaya yang stylist dengan mengabadikan momen yang kita lalui dengan kamera. Bahkan dengan video. Kita bisa menonton film layaknya kita berada langsung di film tersebut dengan teknologi 3D/4D.
Pernahkah terbesit dalam benak kita, siapakah penemu dan pencipta teknologi yang kita pakai saat ini? Pasti mayoritas dari kita akan menjawab ilmuwan-ilmuwan Baratlah yang menjadi pioner dari teknologi saat ini. Seperti Wright bersaudara, Albert Einstein, Isaacs Newton dan lain-lain. Jawaban ini, bukanlah salah.
Sungguh suatu hal yang teramat penting dan perlu kita catat ialah jauh sebelum para ilmuwan-ilmuwan tersebut, para ilmuwan muslim sejatinya sudah menemukan berbagai macam penemuan hebat. Penemuan tersebut menjadi cikal bakal adanya teknologi-teknologi modern yang digunakan sehari-hari di era modern ini.
Pada saat itulah disebut golden age (zaman keemasan). Ketika itu pula Islam menjadi kiblat seluruh umat manusia di dunia. Peradaban Islam mencapai kegemilangan dan memimpin dunia. Namun sebalikannya, Barat saat itu berada pada masa keterpurukan, kegelapan dan kemunduran.
Jika kita menengok sejarah, maka tak terhingga ilmuwan yang menorehkan tinta emasnya dalam sejarah kehidupan dunia. Misal Al-Khawarizmi ilmuwan di bidang matematika. Dan juga penemu aljabar, yang berfungsi untuk dasar pembuatan komputer.
Dalam bidang fisika ada Ibnu Haitam. Nama kerennya bapak optik. Karena beliaulah yang menjelaskan indra penglihatan manusia secara detail. Menjelaskan pertama kali manusia bisa melihat. Juga menjelaskan ragam cahaya matahari terbenam, gerhana, pelangi dan teori kemunculan bayangan. Sungguh sangat luar biasa bukan?
Ada juga di bidang kedokteran. Ada Ibnu Sina. Juga mendapat julukan dunia bapak kedokteran modern. Ia ilmuwan yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia. Ia juga menjadi rujukan para dokter berabad-abad lamanya.
Bagaimana dengan situasi dan kondisi saat ini? sungguh berbalik 100 persen. Saat ini kaum muslim terpuruk dalam kegelapan. Sedangkan Barat justru sebagai pemimpin dunia. kaum muslim yang dulu adidaya, namun sekarang menjadi tak berdaya sama sekali.
Ternyata ada tiga rahasia, Islam mampu melahirkan generasi emas. Pertama, individu yang beriman dan bertakwa. Ia senantiasa memanfaatkan waktunya dengan baik dan maksimal. Untuk ketaatan kepada Allah SWT. Sehingga ia mengenali dan memaksimalkan potensi yang dianugerahkan kepada dirinya. Kemudian lahirlah ilmuwan dan ulama yang hebat kala itu.
Kedua, masyarakat yang Islami. Ketika itu hubungan antara masyarakat satu dengan yang lainnya sangat erat dan harmonis. Hal ini dikarenakan adanya perasaan, pemikiran dan peraturan yang satu yaitu Islam. Saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT. Saling mendukung dan menginspirasi untuk menghasilkan karya-karya yang brilian dan luar biasa. Serta berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan hanya untuk meraih ketaatan kepada Allah SWT.
Ketiga, hadirnya negara. Saat itu, negara sungguh memperhatikan bidang pendidikan. Sehingga individu terdorong untuk menjadi pribadi yang cerdas, taat dan bertakwa kepada Allah SWT. Negara menyediakan pendidikan gratis, perpustakaan yang banyak, juga menyediakan tempat penelitian dan sarana serta prasarana yang mendukung untuk mencetak generasi emas.
Semoga generasi emas ini akan segera lahir dan ada dalam kehidupan saat ini. Sehingga dari generasi-generasi emas ini Islam akan kembali memimpin dunia. Menjadi kiblat peradaban yang tangguh dan cemerlang. Sehingga umat muslim bisa merasakan keindahan Islam karena diterapkannya dalam seluruh aspek kehidupan oleh sebuah negara. Aamiin.
[ra/LM]