ANTARA PETAMBURAN DAN KARAWANG
Oleh : Abu Ayyash
Kami yang kini terbaring di Mega Mendung
Dalam perjalanan antara Petamburan dan Karawang
Terhenti di km 50 tanpa garis polisi melintang
Tidak bisa memekikkan takbir lagi sekarang
Tapi, siapakah yang tidak mendengar kisah kami?
Terbayang kami serombongan bermobil
Melaju maju sambil meneliti ke belakang
Mengamati mobil lain yang tidak serombongan
Yang terus mendekat, merapat dan mencegat
Kami bicara di gelap malam tanpa CCTV
Hanya rekaman suara yang ditafsirkan beragam
Kami mati muda yang diliputi jelaga senjata
Tiada barang-barang kami yang diterima keluarga
Jasad kami pun alot dibawa serta
Tiada mobil dan baju dinas yang mereka kenakan
Apakah mereka perampok jalanan? Begal kesurupan?
Tidak, mereka dinisbatkan sebagai aparat keamanan
Yang berteman dengan kerumunan orang berbaju kebesaran
Yang membawa senjata api bukan rakitan
Terima kasih kepada segenap insan
Yang telah mendo’akan kami kebaikan
Perjuangan kami belum terselesaikan
Kenang, kenanglah kami untuk masa depan
Menyampaikan kebenaran dan mencegah kemungkaran
Bantul, Des’20
***
colek tuan Chairil Anwar sang pujangga penyair, antara Karawang dan Bekasi
[LM/sn]