Hangout Ala Muslimah, Millennials: Energizer Kebangkitan Islam
Oleh: Yuliana
(Member Remaja Move on Probolinggo)
Reportase, 25 Januari 2020 – Hadir kembali Hangout ala Muslimah di tahun baru dengan membawa tema yang baru pula. Acara ini dihadiri oleh sejumlah remaja dari Kecamatan Banyuanyar, Gending, & Maron, Kabupaten Probolinggo. Tema yang diangkat kali ini adalah “Millennials Energizer Kebangkitan Islam”. Peserta yang hadir begitu antusias dan keseriusan mereka sangat terlihat saat pemaparan materi berlangsung. Acara kali ini digelar di rumah Kak Aisy tepatnya di Kecamatan Maron-Probolinggo.
Kak Yulia selaku ketua pelaksana dan tim panitia menyiapkan acara ini dengan matang satu bulan sebelum hari H. Agar acara terlaksana dengan lancar, penuh berkah dan tentunya menarik. Harapannya peserta yang hadir bisa memahami peran generasi millennials saat ini dalam kebangkitan Islam.
Para peserta mulai berdatangan sejak pukul 09.00 dengan disambut hangat oleh panitia dan disuguhi tayangan video Muhammad Al Fatih “Sang Penakluk Konstantinopel”. Kak Yuli sebagai MC membuka acara dengan bismillah dan mengenalkan yel-yel sebagai penambah semangat. Lalu dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran surat Ali Imran ayat 110 dan Al Furqon ayat 01 oleh Kak Ria. Berikutnya pemaparan materi oleh Ustadzah Meivi.
Ustadzah Meivi mengawali pemaparan materi dengan menjelaskan apa itu generasi millennials atau generasi Y ini, adalah orang-orang yang lahir dalam rentang tahun 1980 hingga 2000. Jika melihat urutan huruf Y berada di posisi urutan ke 2 dari akhir, maka masih ada generasi setelah generasi Y yaitu generasi Z. Generasi Z ini mereka yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010. Lalu energizer sendiri dapat diartikan sebagai penggiat, pendorong ide-ide segar. Generasi millennials ini mempunyai potensi luar biasa dalam kebangkitan Islam, karena mereka memiliki energi yang besar dan ide atau pemikiran mereka masih fresh. Berbeda jauh dengan orang yang sudah berumur.
Sudah sepatutnya generasi millennials ini mempunyai kontribusi besar dalam kebangkitan Islam mengingat sejarah seorang Sultan muda Muhammad Al Fatih di usianya 21 tahun sudah bisa menaklukkan kota yang benteng pertahanannya sangat kuat pada masanya, yakni Konstantinopel. Semasa kecil, Al Fatih sudah menghapal 30 Juz Alquran, mempelajari hadits, mempelajari fiqih, matematika, ilmu Falaq dan menguasai 7 bahasa asing, masya Allah.
Rasulullah SAW bersabda ” Sungguh Konstantinopel akan ditaklukkan maka sebaik-baik pemimpin adalah yang menaklukkan dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yg menaklukkan.” Hadits ini adalah motivasi besar Sultan Muhammad Al Fatih dalam menaklukkan Konstantinopel.
Suatu kebanggan luar biasa bagi kaum Muslim khususnya generasi mudanya dengan adanya sosok Sultan Muhammad Al Fatih sepatutnya generasi millennials mempunya andil besar dalam kebangkitan Islam.
Setelah pemaparan materi selesai dibuka sesi tanya jawab. Kali ini pertanyaan datang dari Kak Yulia, pertanyaan ini sekaligus mewakili peserta yg hadir. Apa kontribusi besar kita sebagai perempuan untuk menegakkan kembali kejayaan Islam, melihat sang penakluk itu adalah sosok laki-laki? Ustadzah Meivi memberikan jawaban bahwa sesungguhnya peran seorang perempuan juga besar, karena perempuan ini yang akan melahirkan dan mencetak generasi seperti sosok Sultan Muhammad Al Fatih. Perempuan perlu menyiapkan dan membekali diri dengan Islam, caranya dengan mengkaji Islam, mempelajari secara intensif kemudian mewujudkan perubahan di masyarakat dengan dakwah Islam.
Acara diakhiri dengan penyampaian kesimpulan & doa penutup majelis. Di penghujung acara tak lupa panitia membagikan doorprize kepada peserta yang aktif, paling antusias dan datang paling awal.
Wallahua’lam bi ash shawab.
[hw/LM]