Rembulan di Xinjiang
Oleh : Didi Diah, S.Kom
Duka nestapa menggelayut di Xinjiang
Berpendar cahaya dengan gamang
Ayah Ibuku menghilang
Ratapan menyayat hati selalu terngiang
Waktu seakan enggan bersahabat
Siksaan demi siksaan menerpa hebat
Dunia seakan sekarat
Bubrah hati seperti terlaknat
Dinginnya dinding penjara
Tak membuat mereka jera menyiksa
Wahai Tuhan, dimana Kau berada?
Ampuni aku yang tak berjiwa
Nyanyian Xinjiang telah berlalu
Acap kali terdengar hanya rintihan menyayat kalbu
Andai rembulan dapat kupangku
Menyinari dinginnya jiwa yang kelu
Jangan pergi rembulan
Panggilah para pejuang untuk pembebasan
Mendobrak segala kebisuan
Menolong jiwa kami yang tak dihiraukan
Wahai, mu’tasim billah
Jemput kami dengan kemenangan
Jangan kau ikhlaskan darah pejuang
Yang menanti di Xinjiang
Tangerang, Banten
[sn/LM]