Polemik Tes Kehamilan
Oleh : Nurfillah Rahayu
(Forum Literasi Muslimah Bogor)
Lensa Media News – Viralnya video yang menunjukkan tes kehamilan terhadap siswi SMA di Kabupaten Cianjur membuat resah berbagai pihak. Namun pihak sekolah tersebut mengklaim jika kebijakan itu bertujuan untuk mencegah kenakalan remaja, khususnya pergaulan bebas. Tentu saja hal ini mengundang banyak tanya dan pendapat. Salah satunya yaitu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat, Nonong Winarni, beliau menanggapi polemik tes kehamilan bagi siswi di SMA Sulthan Baruna, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur. Menurutnya program tersebut memiliki tujuan yang baik.
Namun, ia sangat menyayangkan mengapa aktivitas tersebut harus diunggah ke media sosial sehingga menjadi konsumsi publik. Menurut dia, apapun hasil dari tes tersebut hanya untuk kepentingan internal sekolah, bukan untuk konsumsi publik, termasuk proses pelaksanaannya.(Kompas.com/23 Januari 2025)
Tes telah dilakukan karena dirasa penting untuk mencegah pergaulan bebas di tengah maraknya kebebasan pergaulan, bahkan banyak sampai terjadi kehamilan seperti kasus di sekolah tersebut.
Pemeriksaan ini menunjukkan adanya sesat pikir dalam menghadapi rusaknya pergaulan remaja hari ini. Tes kehamilan jelas bukan upaya pencegahan, apalagi tidak selalu terjadi kehamilan meski melakukan seks bebas.
Tak hanya itu ini jelaslah tidak adil karena hanya perempuan yang diperiksa, padahal hari ini remaja laki-lakipun sama rusaknya.
Langkah ini jelas tidak mampu mencegah kehamilan remaja. Terlebih ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap rusaknya pergaulan remaja hari ini.
Inilah buah dari sistem sekuler saat ini yang memisahkan agama dari kehidupan sehingga landasan agama tak lagi jadi batasan dalam bertindak. Hal ini membuat menjadikan remaja mengikuti hawa nafsunya, mengutamakan kesenangan jasmani serta abai pada halal dan haram dalam berfikir dan berperilaku.
Oleh karena itu, membutuhkan upaya menyeluruh yang menyentuh akar masalah, yaitu adanya sistem kehidupan yang mengatur segalanya sesempurna mungkin. Sistem Islam satu satunya cara yang dapat mengatasi berbagai problematika kehidupan. Karena Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur semua aspek kehidupan termasuk aturan pergaulannya. Hal ini akan menjaga kemuliaan manusia dan menjaga kehidupan.
Sistem Pendidikan Islam berasas akidah Islam akan melahirkan generasi yang berkualitas, berkepribadian Islam dan paham tata pergaulan Islam. Pemahaman yang dimiliki akan menjaga generasi tetap dalam ketaatan dan mencegah dari berbuat haram termasuk gaul bebas.
Seperti salah satu larangan Allah SWT untuk menjauhi zina diterangkan dalam surat Al Isra ayat 32 yang artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (TQS Al Isra :32)
Dari sini sangatlah jelas bahwa generasi juga akan terjaga dari pemikiran sesat seperti pergaulan bebas, dan hak asasi manusia. Karena dengan penerapan sistem Islam secara keseluruhan, generasi akan terjaga pergaulannya dan tercegah dari pergaulan bebas dan kerusakan akhlak lainnya. Keimanan yang kuat akan menjaga generasi selalu dalam ketaatan dan jauh dari kemaksiatan.
Tak hanya itu kontrol masyarakat dan penerapan sistem sanksi Islam yang tegas akan menjaga keselamatan generasi dari pemikiran rusak dan perbuatan maksiat.
Kehadiran negara yang seperti ini sangatlah jelas akan mencegah rusaknya generasi. Sehingga peradaban generasi gemilang berkepribadian Islam akan mudah diciptakan.
Wallahua’lam Bishowab
[LM/nr]