Suriah, Pelajaran dan Pengingat bagi Kaum Muslimin

Oleh Nadisah Khoiriyah

 

 

Lensamedianews.com__

إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍۢ
Sungguh Allah memberikan kepada orang-orang sabar pahala tanpa batas (TQS Az-Zumar [39]: 10)

 

 

Rasulullah ﷺ pun sangat takjub dan memuji orang-orang sabar:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ.
Sungguh mengagumkan urusan seorang Mukmin. Seluruh urusannya adalah kebaikan bagi dirinya. Hal demikian tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali seorang Mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik bagi dirinya. Jika ia ditimpa kesulitan, ia bersabar, dan itu pun baik bagi dirinya (HR Muslim)

 

 

Pujian Allah dan Rasul-Nya, saat ini bisa kita doakan diberikan kepada saudara-saudara seiman kita di Suriah. Selama puluhan tahun menghadapi ketakutan yang disebarkan oleh pemerintahan yang dipimpin rezim keluarga Assad. Antara lain penangkapan dan kekejian yang dilakukan di dalam penjara terhadap rakyatnya, laki-laki dan perempuan. Dan saat ini, Allah angkat kekuasaan rezim ini,  dengan kejatuhan dan kehinaan. Hal ini mereka rasakan tentu bukan hanya di dunia, di akhirat, azab yang pedih juga pasti menanti mereka karena kezaliman yang mereka buat di dunia. Allah ﷻ telah menegaskan:
إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Sungguh orang-orang zalim itu tidak akan beruntung (TQS al-An’am [6]: 21)

 

Rasulullah ﷺ juga bersabda:
إِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Sungguh kezaliman itu akan menjadi kegelapan pada Hari Kiamat (HR Al-Bukhari dan Muslim)

 

 

Peristiwa di Suriah ini semoga bisa dijadikan pelajaran oleh kaum muslimin tentang Kesabaran dan keteguhan kaum muslim di Suriah. Meski menghadapi kekejaman luar biasa, rakyat Suriah tetap teguh dalam keimanan dan ketakwaan mereka. Mereka tidak pernah menyerah dan putus asa. Mereka terus meneguhkan harapan untuk perubahan hakiki.

 

 

Peristiwa Suriah juga menjadi pengingat bagi kaum muslimin di seluruh alam termasuk di Suriah:

1. Wajib bersatu. Jangan sekali-kali bercerai-berai. Kita tentu berharap dan menyerukan kepada para pimpinan Mujahidin dari berbagai faksi, juga kaum muslim di Suriah untuk bersatu. Mereka juga harus melebur bersama-sama umat. Satukan visi dan misi yang sama, yakni membangun institusi pemerintahan Islam yang hakiki (Khilafah Islamiyah) di atas puing-puing sekularisme. Jangan tergoda, dengan alasan apapun, untuk meneruskan sistem sekuler yang terbukti zalim dan gagal.

 

2. Tetap teguh dalam keimanan dan selalu yakin dengan pertolongan Allah ﷻ. Tak boleh bersikap lemah di hadapan musuh-musuh Allah ﷻ. Sebabnya jelas, Allahlah yang akan menghancurkan musuh-musuh-Nya melalui tangan orang-orang yang senantiasa teguh dengan keimanannya kepada-Nya. Inilah yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya. Saat Rasulullah ﷺ baru saja mendeklarasikan Negara Islam di Madinah, beliau langsung menantang semua kekuatan yang berseberangan dengan Islam. Walaupun  Negara Islam saat itu baru berdiri (yang tentunya masih lemah; masih membutuhkan pengorganisasian, pengaturan, pembangunan ekonomi, dan sebagainya; serta masih belum memiliki kekuatan secara material), Baginda Rasulullah ﷺ, sebagai kepala negara saat itu, segera mengumumkan keberadaan Negara Islam itu dan menantang dunia. Beliau bahkan mengirimkan utusan kepada para penguasa Arab dan negara-negara besar yang kafir pada masa itu. Mereka diberi pilihan: masuk Islam atau tunduk di bawah kekuasaan Negara Islam. Jika salah satu dari keduanya tidak mereka pilih, mereka diperangi.

 

 

Sebagai upaya ittiba‘ kepada Rasulullaah ﷺ, saat ini pun, ketika kaum muslim, khususnya di Suriah, memiliki visi dan misi untuk menegakkan Islam dan kekuasaannya secara nyata, mereka harus yakin bahwa Allah ﷻ akan menggagalkan rencana jahat siapapun, termasuk negara-negara kafir Barat yang bersekongkol melawan mereka. Mereka harus selalu yakin bahwa Allah ﷻ pasti akan melindungi mereka dari kejahatan negara-negara kafir. Kaum muslimin harus yakin dengan firman Allah ﷻ:
إِنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ
Sungguh Allah akan membela orang-orang beriman. Sungguh Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat (TQS Al-Hajj [22]: 38)

 

 

Ayat ini adalah pendorong kaum muslimin untuk terus berjuang menegakkan kembali institusi yang dicontohkan Rasulullaah ﷺ, dengan cara yang dicontohkan oleh Rasulullaah ﷺ. Dan yakinlah Allah ﷻ akan membela kita.

Dari firman Allah ﷻ:
وَرَدَّ اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَالُوا خَيْرًا
Dan Allah menghalau orang-orang kafir itu dalam keadaan penuh dengan kejengkelan. Mereka tidak memperoleh keuntungan apa pun. (TQS al-Ahzab [33]: 25)

 

 

Ini adalah sebuah keyakinan jika kaum Kafir itu tidak perlu ditakuti. Karena Allah ﷻ akan mengalahkan mereka, lewat tangan-tangan kita.

3. Kita harus senantiasa mewaspadai segala upaya makar Barat, baik langsung maupun melalui tangan-tangan pihak lain, yang berupaya membajak dan membelokkan revolusi ke arah yang bertentangan dengan Islam. Revolusi jelas harus selalu diarahkan pada Islam. Bukan dengan tetap mempertahankan sekularisme. Karena itu tak boleh ada negosiasi ataupun kompromi apapun dengan pihak-pihak asing (Barat) yang notabene kafir yang jelas-jelas tidak menghendaki Islam.

Apalagi Allah ﷻ telah jauh-jauh hari memperingatkan:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah ridha kepada kalian hingga kalian mengikuti agama (jalan hidup) mereka (TQS Al-Baqarah [2]: 120)

 

 

Apa yang terjadi di Irak, Libya, Tunisia dan Mesir hendaknya menjadi pelajaran. Betapa revolusi umat Islam dibajak sedemikian rupa oleh tangan-tangan Barat kafir melalui kaki tangan mereka. Pada akhirnya, yang terjadi hanyalah pergantian rezim lama ke rezim baru yang tetap sekuler dan tak kalah zalim. Contohnya Mesir. Jelas, rezim Mesir saat ini hanyalah penerus rezim sekuler dan zalim sebelumnya yang ditumbangkan oleh rakyatnya sendiri. Rezim Mesir saat ini pun tetap menjalin hubungan baik dengan Entitas Zionis Yahudi, yang menjajah dan membantai kaum muslim Palestina; tetap melayani kepentingan negara-negara kafir Barat yang nyata-nyata memusuhi Islam, seperti Amerika Serikat; juga tetap memusuhi berbagai kelompok umat Islam yang menghendaki penerapan syariah Islam secara kâffah di negerinya.

 

 

Sekularisme (ide pemisahan agama dengan kehidupan) haruslah disadari kaum muslimin, sebagai ide yang menjauhkan barokah dari kehidupan dunia. Sistem sekularisme adalah sistem yang menjauhkan Al-Qur’an penerapannya di seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu sistem sekularisme adalah akar penderitaan umat, yang harus dihancurkan hingga ke akar-akarnya. Sistem pengganti yang sesuai dengan tuntunan Islam adalah Khilafah ar-Râsyidah berdasarkan manhaj Kenabian. Dan Sistem Khilafah adalah yang akan mewujudkan perubahan hakiki, yaitu tegaknya syariah Islam secara total dalam semua aspek kehidupan. Sistem yang akan menghadirkan barakah bagi seluruh alam.

 

 

Hal ini wajib diperjuangkan. Tentu dengan meneladani perjuangan dakwah Rasulullah ﷺ. Tidak lain dengan dakwah fikriyyah (pemikiran), siyâsiyyah (politik) dan tanpa kekerasan (‘lâ ‘unfiyah); seraya terus menggalang nushrah (pertolongan) dari ahlul-quwwah.
و الله اعلم بالصواب

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis