Nestapa Palestina, Islam Solusinya
Oleh: Novi
LenSa Media News _ Opini _ Sudah satu tahun sejak operasi badai Al-Aqsa, militer zionis Yahudi terus melancarkan serangan biadab dan keji. Mereka terus melakukan genosida terhadap penduduk Gaza, Palestina. Dunia menyaksikan kejahatan entitas Yahudi ini dalam melakukan pemusnahan penduduk Gaza. Serangan kejam dan mematikan hancur lebur. Jelas, zionis Yahudi melakukan penghancuran secara sengaja dan sistematis terhadap penduduk Gaza. Jumlah bom yang d jatuhkan di Gaza sejak awal konflik mencapai 75rb ton. Enam puluh persen (60%) infrastruktur di Gaza hancur, sebanyak 814 masjid rusak parah bersama 3 gereja dan 19 kawasan pemakaman. Lebih dari separuh rumah sakit juga hancur dan 564 sekolah rusak berat. Korban terbunuh, terluka dan hilang, nyaris menembus angka 150 ribu penduduk dalam 365 hari. Sebanyak 69 persen korbannya adalah wanita dan anak-anak. Hampir 2,3 juta penduduk mengungsi tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan (Kompasiana.com, 19/10/2024).
Zionis Yahudi juga tidak peduli sama sekali tentang aturan dunia dalam peperangan. Kekejaman dan kekejian militer Zionis Yahudi tidak berhenti. Bukan hanya umat muslim yang menderita. Warga Kristen di Gaza juga turut menjadi korban. Selain sejumlah gereja hancur, ratusan umat Kristen juga menjadi tewas. Militer Zionis Yahudi kini juga mengerahkan serangan mereka ke luar wilayah Palestina. Kawasan Lebanon, Suriah dan Yaman mulai diserang.
Dibalik kekejaman serangan Zionis Yahudi terhadap kaum muslim ada sejumlah pelajaran untuk umat. Umat menyaksikan negara-negara kafir seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Inggris terus menerus mengirimkan bantuan keuangan dan persenjataan kepada Zionis Yahudi untuk menghancurkan Gaza.
Pelajaran pertama, genosida dan penghancuran kawasan Gaza yang terjadi hari ini tidak lepas dari sikap para penguasa muslim, terutama para pemimpin Arab. Mereka malah memberikan loyalitas kepada para penguasa negara-negara Barat yang mendukung kekejaman Zionis Yahudi.
Kedua, makin tampaknya sikap pengecut dan kekalahan kaum Zionis Yahudi. Serangan militer mereka yang bertubi-tubi dengan pengarahan berton-ton bom memperlihatkan ketakutan mereka dalam menghadapi kaum muslim. Pimpinan Zionis Yahudi Netanyahu juga berkeliling ke sejumlah negara pendukung. Pemerintah Zionis Yahudi semakin menyadari bahwa mereka telah jatuh dalam perang yang telah menyebabkan kerugian besar secara ekonomi dan juga militer.
Ketiga, Allah SWT memperlihatkan ketegaran kaum muslim Gaza dalam menghadapi serangan demi serangan brutal Zionis Yahudi. Keempat, lewat krisis ini umat bisa melihat sifat asli para penguasanya. Mereka egois, pengecut sekaligus penghianat. Mereka berpura-pura membela Gaza lewat politik retorika atau sekedar memerintahkan doa-doa untuk Palestina.
Penderitaan Gaza tidak akan pernah diselesaikan oleh PBB, liga Arab maupun OKI. Juga tidak ada satu pun pemimpin Dunia Islam yang punya itikad menolong secara tuntas Gaza. Solusi yang di perintahkan Allah SWT untuk menyelesaikan persoalan ini hanyalah jihad dan khilafah. Haram hukumnya berdamai dengan kaum penjajah dan menerima eksistensi mereka di tanah air kaum muslim. Krisis di Gaza juga akan tuntas sempurna jika kaum muslim memiliki perisai untuk melindungi diri mereka yakni khilafah Islamiyah. Khilafah inilah yang akan mengerahkan pasukan untuk mengusir kaum muslim Zionis Yahudi dari Palestina dan menghukum mereka. Maka dari itu bangkitlah wahai kaum Muslim, kita adalah anak cucu Shalahuddin al-Ayyubi.
Wallahu’alam bishshawab.
(LM/SN)