Negara Islam Ala Vatikan Di Albania, Mungkinkah?

Oleh: Ria Nurvika Ginting, SH, MH

 

LenSa Media News–Ketika berbicara di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (22/9) lalu, Perdana Menteri Albania, Edi Rama mengumumkan bahwa negaranya akan mendirikan negara-kota berdaulat bagi kelompok Islam sufi bernamakan Komunitas Muslim Bektashi di Ibu Kota Tirana. Rama menyampaikan akan mendirikan “negara mikro” di Tirana ala Vatikan di Roma, Italia yang menjadi pusat ajaran agama Katolik dunia.

 

Sebagaimana kita ketahui negara Vatikan yang merupakan salah satu negara yang berada di dalam negara (Roma) menjadi salah satu negara yang diakui keberadaannya di dunia Internasional bahkan diakui sebagai salah satu subjek hukum Internasional. Namun, aktivitas Vatikan tidak sama dengan negara-negara Internasional lainnya karena Vatikan memiliki tugas dan kewenangan kenegaraan terbatas pada urusan kemanusiaan dan kerohanian.

 

Vatikan dapat melakukan hubungan diplomatik dengan negara lain dalam hal penjagaan perdamaian dan Hak Asasi Manusia. Sebagaimana Vatikan seperti itulah yang ingin didirikan oleh Albania. Namun, perbedaannya mereka ingin menjadi pusat agama Islam di dunia.

 

Rama juga menyampaikan bahwa negara yang dididrikan di wilayah kantong kecil yang berlokasi di Ibu Kota Albania, Tirana itu berfungsi sebagai rumah politik bagi muslim Bektashi. Dimana inspirasi mereka adalah untuk mendukung transformasi Bekhtashi World Center di Tirana menjadi negara berdaulat, pusat moderasi, toleransi, dan koeksistensi damai yang baru. Negara tersebut akan memiliki perbatasan, paspor serta administrasi sendiri (ArabNews.com, 25-9-2024).

 

Komunitas Bektashi yang merupakan kelompok Islam Sufi tersebut menurut jurnal yang berjudul A Political History of Bektashism in Albania karya Albert Doja disampaikan bahwa kelompok ini berasal dari kekaisaran Ottoman. Nama kelompok sesuai dengan nama pendirinya yakni Haji Bektash yang merupakan tokoh Islam yang berasal dari Khorasan, sebuah wilayah yang terletak di Timur Laut Iran tetapi ia dibesarkan di Anatolia (sekarang Turki).

 

Komunitas Muslim Bektashi ini menganut aliran Islam Syiah yang menyandarkan seluruh ajaran islam sesuai ajaran Syaidina Ali sebab mereka menganggap setelah Nabi Muhammad wafat hanya Ali bin Abi Thalib lah satu-satunya yang berhak menjadi pemimpin umat Islam.

 

Pada tahun 1925 setelah Turki dipimpin oleh Mustafa Kemal Ataturk, komunitas ini dilarang di negaranya. Akhirnya Komunitas ini dibubarkan dan markasnya pindah ke Albania. Apakah “negara mikro” ala Vatikan yang akan didirikan di Albania ini akan memberikan keefektifan bagi kehidupan kaum muslim dunia?

 

Apakah akan menjadikan persatuan antara umat Islam seluruh dunia? Disatu sisi ternyata komunitas Muslim Bektashi ini terbilang longgar dalam menegakkan hukum-hukum Islam. Contohnya, mereka memperbolehkan umatnya untuk meminum minuman beralkohol bahkan memperbolehkan umatnya untuk berpesta di dalam agenda keagamaan dan menjadikan ritual pengampunan dosa seperti yang banyak dilakukan umat-umat Kristiani.

 

Khilafah Model Negara Ideal

 

Islam merupakan sistem yang sempurna dan paripurna. Sistem yang mengatur segala lini kehidupan termasuk mengatur bagaimana sistem pemerintahan (negara). Hal ini dikarenakan Islam bukan sekedar agama.

 

Islam merupakan Ideologi (pandangan hidup) yang melahirkan aturan-aturan yang mengatur seluruh kehidupan (syariat) yang harus diterapkan dalam sebuah institusi negara secara legal bukan negara dalam negara seperti “Vatikan” atau hanya sebuah institusi yang bergerak dalam bidang keruhiyahan saja.

 

Negara Khilafah adalah ajaran Islam. Didefenisikan sebagai kepemimpinan umum bagi seluruh umat Islam diseluruh dunia yang akan menerapkan syariat secara kafah (menyeluruh) di berbagai aspek kehidupan. Khilafah merupakan sistem pemerintahan yang diwariskan oleh Rasulullah saw. yang berhasil tampil sebagai roel model sistem kenegaraan yang mampu memberikan manfaat dan kebaikan bagi seluruh umat manusia. Kehebatan khilafah banyak dicatat dalam sejarah peradaban bangsa-bangsa didunia internasional bahkan dunia.

 

Sejarahwan berkebangsaan Inggris bernama Thomas Walker Arnold, dalam bukunya The Pearching of Islam dan sejarahwan berkebangsaan Amerika, William James Durant dalam bukunya The Story of Civilization yang ia tulis bersama istrinya, Ariel Durant menggambarkan bagaimana perlakuan terhadap nonmuslim di bawah pemerintahan Khilafah Islamiyah.

 

Bagaimana toleransi yang sesungguhnya yang ditunjukkan oleh Khilafah. Daulah Khilafah tercatat secara gemilang berdiri kokoh meliputi ¾ belahan dunia selama 14 abad. Khilafah satu-satunya sistem pemerintah yang idel yang terbukti mensejahterakan umat manusia. Wallahualam bissawab. [LM/ry].

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis