Tawuran Terulang Lagi, Butuh Solusi Hakiki

Oleh: Andini Helmalia Putri

Forum Literasi Muslimah Bogor

 

LenSa Media News–Baru-baru ini, terjadi tawuran antara 2 kelompok pemuda di Ciomas, tauran ini terjadi bentrokan antar kampung, kampung Parakan Mulya Desa Parakan dan Desa Ciomas Kecamatan Ciomas, Kab. Bogor. Insiden ini, terjadi pada Sabtu 24-08-2024 dini hari sekitar pukul 02.00 WIB (Radar Bogor .com26-08-2024).

 

Dalam tawuran ini, ada 1 orang korban luka ringan dan 1 orang korban yang mengalami luka serius dan dibawa ke RSUD Ciawi. Adapun aksi tawuran ini, berjumlah sekitar 25 sampai 30 orang. Dalam hal ini Kapolsek Ciomas masih menyelidiki motif tawuran ini terjadi.

 

Sangat disayangkan, kasus tawuran di Bogor terus terulang. Belum lagi tawuran antar pelajar yang sebelumnya terjadi. Selain itu, aksi tawuran juga di Desa Candali Kec. Rancabungur, ada korban yang meninggal dan pelakunya kabur setelah melakukan pembacokan.

 

Pada dasarnya para pemuda sejatinya masih labil dari segi pemikiran, senang menunjukkan kekuatan dan eksistensi dirinya. Akan tetapi mereka salah dalam mengekspresikannya. Disini sangat penting penanaman nilai-nilai agama pada anak-anak dan generasi muda sedini mungkin, karena dengan menanamkan akidah yang kuat, dalam diri seseorang akan muncul kesadaran bahwa perilaku yang menyimpang dari norma agama itu salah, selain itu mereka juga takut dalam berbuat sesuatu yang salah karena setiap perbuatan manusia kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.

 

Disisi lain, peran orang tua begitu penting dalam mendidik anak-anaknya, walau bagaimanapun pendidikan dari orang tua adalah yang utama. Tetapi realitasnya ada sebagian orang tua telah abai dan menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada sekolah.

 

Mulai dari ibu yang bekerja membantu mencukupi kebutuhan keluarga, sehingga hilang peran ibu sebagai pendidik pertama di rumah. Sementara tanggung jawab guru di sekolah adalah mendidik siswa-siswinya terbatas oleh waktu, sisanya mereka lebih banyak waktu dirumah bersama keluarga.

 

Selain itu, peran negara juga sangat penting dalam mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai agama, yang menanamkan akhlakul karimah bagi peserta didik dan meminimalisir kenakalan pelajar.

 

Mirisnya sistem pendidikan saat ini mengadopsi sistem sekuler, banyak aturan-aturan yang bertolak belakang dengan nilai-nilai agama, mulai dari pelajaran PAI yang dikurangi jam belajarnya, perubahan nama mapel PAI menjadi pendidikan akhlak dan budaya, terakhir aturan pemberian alat kontrasepsi untuk pelajar, seolah membolehkan perilaku sex bebas.

 

Tak dipungkiri, negara yang menerapkan sistem kapitalisme pastilah asas pemikiran dan perbuatannya berasaskan pada sekulerisme, faham yang memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga peran agama dijauhkan dalam kehidupan.

 

Adapun dalam sistem Islam, tawuran adalah perbuatan yang dilarang oleh agama, karena syariat Islam melarang umatnya untuk tidak membahayakan orang lain (la dharara wa la dhirara) dan melindungi jiwa (hifdh al-nafs).

 

Berdasarkan hadis Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.,  “Siapa yang berperang karena sebab yang tidak jelas, marah karena fanatik kelompok, atau motivasi ikut kelompok, atau dalam rangka membantu kelompoknya, kemudian dia terbunuh, maka dia mati jahiliyah.” (HR. Muslim).

 

Selain itu, sistem pendidikan dalam Islam akan mewujudkan generasi yang bersyakhsiyah Islamiyah yakni generasi yang berkepribadian Islam, yang mana mengajarkan dan memahamkan pada peserta didik agar aqliyah (pola fikir) dan nafsiyah (pola sikap) nya harus sesuai dengan ajaran Islam, dan meneladani Rasulullah SAW. sebagai role model bagi umat Islam.

 

Oleh karena itu, negara butuh sistem yang Islami untuk mengatur kehidupan umat, agar tidak salah kaprah dalam berperilaku, dan tugas negara serta umat bersama-sama untuk menerapkan syariat Islam secara kafah.

 

Sehingga negara melakukan kontrol masyarakat agar terwujudnya ketakwaan individu. Selain itu negara memberikan sanksi yang tegas sehingga membuat jera bagi para pelaku tauran. Hal ini bisa diwujudkan dengan sistem Islam. Wallahualam bissawab. [LM/ry]

 

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis