Idul Adha 1445 H : Penguasa Muslim Tak Boleh Lemah!

Oleh : Ummu Rifazi, M.Si

 

LenSa Media News–Ahad, 10 Dzulhijjah 1445 H/16 Juni 2024, Masjid Al Aqsa dipadati sekitar 40 puluh ribu umat Islam yang melaksanakan Sholat Idul Adha di bawah pengawasan ketat pasukan Zionis Israel. Pasukan Zionis Israel membatasi dengan ketat jalan-jalan menuju masjid tersuci ketiga bagi umat Islam tersebut, bahkan menyerang beberapa jamaah yang akan berangkat maupun meninggalkan tempat suci tersebut (inews.id, 16/06/2024).

 

Tahun 2023 yang lalu warga Palestina di Jalur Gaza masih bisa merayakan Idul Adha sebagaimana mestinya. Namun setelah delapan bulan agresi militer Zionis Israel laknatullah, tahun ini warga Gaza hanya bisa makan makanan kaleng di tenda pengungsian. Tak ada daging di pasar lokal, tak ada uang untuk membeli makanan ataupun hadiah, tak ada perayaan Idul Adha bagi warga Gaza (beritasatu.com, 16/06/2024). Subhanallah, sungguh kondisi mengenaskan yang membuat dunia Internasional khususnya umat Islam merasakan kesedihan teramat sangat!

Zionis Israel Lemah Tanpa Dukungan AS!

 

Direktur Forum Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi, Senin 10 Juni 2024, menjelaskan bahwa Entitas Penjajah Zionis yahudi itu sesungguhnya lemah tanpa adanya dukungan Amerika Serikat (AS). Sekarang ini saja banyak tentara mereka yang merupakan tentara bayaran AS yang masuk ke sana dengan memakai pakaian militer Zionis Israel. Persenjataan mereka pun didukung oleh AS.

 

Sehingga sebetulnya jika umat muslim seluruh dunia mau bersatu di bawah komando para pemimpin negerinya untuk menghentikan kebiadaban Zionis Israel, AS akan berpikir seribu kali lipat untuk menghadapinya. Sangatlah tidak mudah bagi AS untuk menghadapi kekuatan persatuan kaum muslim. Apalagi AS saat ini dalam kondisi ekonomi dan politik yang tidak fit untuk membuka front perang baru yang sudah pasti membutuhkan dana besar.

 

Kecemasan ini mendorong Menlu AS berulang kali datang ke Timur Tengah untuk memastikan tidak ada pergerakan dari pasukan militer di sekitar negara-negara Arab. Sejak awal AS memang sudah mengatakan agar perang ini tidak boleh meluas dan negara-negara Arab tidak boleh terlibat. Ditambah lagi dukungan dunia terhadap Zionis Israel saat ini sudah pada titik nadir, sementara aksi pro Palestina di kawasan Barat, termasuk di kampus-kampus AS, dan di seluruh dunia semakin meluas dan menguat (muslimahnews.net, 14/06/2024).

 

Umatan Wahidah Akan Mengenyahkan Penjajahan!

 

Sejatinya kelemahan Zionis Israel telah disebutkan dalam Al-Quran QS Al Ahzab ayat 20 yaitu bahwa entitas Yahudi adalah orang-orang pengecut yang tidak siap berperang karena takut mati. Keikutsertaan mereka dalam peperangan dilakukan dengan setengah hati, sekedar mengikuti perintah. Jika ada kesempatan mereka mundur atau bahkan lari dari medan peperangan.

 

Maka sesungguhnya penjajahan Zionis Israel laknatullah ini sulit dilenyapkan dari bumi Palestina yang mulia bukan karena mereka kuat, namun akibat kelemahan umat muslim di seluruh dunia yang terpecah belah dalam sekat-sekat nasionalisme negara bangsa. Kondisi ini membuat entitas penjajah Yahudi makin besar kepala, tanpa rasa malu apalagi takut.

 

Penjajahan Zionis Israel laknatullah yang didukung oleh AS dan negara-negara barat, hanya bisa dihadapi dengan kekuatan militer dan persatuan umat Islam. Persatuan umat Islam akan efektif dan kuat ketika ada institusi politik global yang menyatukannya, yang oleh para fuqaha disebut dengan Khilafah Islamiyyah ala minhaj nubuwwah. Maasyaa Allah.

 

Semoga pada momen Idul Adha 1445 ini pengorbanan dalam ketaatan umat Islam kepada Allah dan Rasul-Nya terus bertambah. Berkorban terus tiada henti, berikhtiar mewujudkan ukhuwah islamiyyah, sehingga in syaa Allah Azza wa Jalla segera menurunkan pertolongan-Nya mengembalikan kemuliaan umat Islam dalam kehidupan yang diatur dengan aturan Islam kaffah. Laa hawlaa walaa quwwata illa billah, wallahualam bissawab. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis