Tiket Mudik Naik, Salah Siapa?
Lensa Media News–Mudik menjadi fenomena. Setiap tahun kaum muslimin di Indonesia berbondong-bondong pulang kampung (mudik) menjelang hari raya Idul Fitri. Keinginan untuk berkumpul dengan keluarga, mendorong masyarakat sibuk berburu tiket bahkan sejak tiga bulan sebelumnya hari raya. Wajar bila jumlah penumpang melonjak drastis. Fenomena ini tentu dimanfaatkan sedemikian rupa oleh berbagai maskapai moda transportasi, tak terkecuali maskapai penerbangan.
Baru-baru ini, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menegur tujuh maskapai penerbangan lantaran menaikkan harga tiket. Ketua KPPU, Franshurullah Asa, meminta maskapai untuk melapor terlebih dulu sebelum memutuskan untuk menaikkan harga tiket kepada konsumen. Asa juga meminta maskapai untuk tidak menaikkan harga tiket tanpa alasan rasional (bisnis.com).
Transportasi merupakan kebutuhan rakyat. Terlebih menjelang waktu mudik. Tentu seharusnya negara menjamin ketersediaan sarana transportasi yang murah namun aman dan nyaman sebab hal ini bagian dari peri’ayahan (pengurusan) negara kepada rakyat.
Sayangnya, sistem kapitalisme membuat perusahaan mementingkan keuntungan semata. Negara pun tak berkutik. Selama perusahaan mendatangkan keuntungan bagi negara (membayar pajak) maka tak jadi soal apapun yang dilakukan perusahaan. Sudah saatnya kapitalisme dicampakkan dan diganti oleh sistem Islam yang menenangkan. Bunda Asma. [LM/EH/ry].