Kebebasan yang Kebablasan, Potret Buram Generasi Liberal
Oleh: Ummu Usamah
Lensamedianews.com– Lagi-lagi aborsi ilegal! Polisi berhasil membongkar kejahatan klinik aborsi ilegal dengan kedok klinik bidan yang berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur (news.detik.com, 04 November 2023).
Kasus aborsi ini seperti fenomena gunung es. Yang tampak jauh lebih kecil dari kondisi yang sesungguhnya, karena lebih banyak kasus aborsi yang tidak dilaporkan atau pun tercatat di fasilitas kesehatan.
Menurut BKKBN, dari data tahun 2020 diketahui, angka kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia sebesar 17,5%. Dan berdasarkan data BKKBN tahun 2022, diketahui pula bahwa dari jumlah penduduk remaja di Indonesia (usia 14-19 tahun), terdapat 19,6% kasus kehamilan tidak diinginkan dan sekitar 20% kasus aborsi dilakukan oleh remaja (halaopedeka.com, 12 Agustus 2022).
Maraknya aborsi yang dilakukan generasi muda ditengarai sebagai akibat dari seks bebas yang menjadi bagian dari gaya hidup remaja saat ini. Aborsi dianggap sebagai solusi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan oleh mereka. Seperti dikutip dari liputan6.com (14 Desember 2014) penyebab wanita ingin mengaborsi kandungannya ada 4, yaitu: kehamilan yang terjadi akibat seks yang dilakukan di luar penikahan, keselamatan sang ibu karena kondisi kesehatan ibu yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan kehamilan, tekanan keuangan dalam keluarga, dan pemerkosaan.
Inilah hasil dari sistem pendidikan sekuler yang menjauhkan nilai-nilai agama dari kurikulum. Sehingga Siswa hanya diisi dengan kognitif materialistik, tapi tidak mengenal aturan agama dan jauh dari Tuhannya sehingga melahirkan manusia-manusia yang kosong jiwanya, dan mencari kesenangan duniawi dengan cara sesuka dirinya. Termasuk dengan seks bebas. Ditambah lagi dengan media tanpa sensor yang ada dalam genggaman mereka. Tanpa akidah dan iman, maka informasi-informasi merusaklah yang mereka konsumsi.
Aborsi ini dapat menimbulkan efek buruk, diantaranya adalah kematian ibu. Untuk menekan angka kematian ibu, WHO menekankan agar pemerintah menyediakan fasilitas aborsi aman, yaitu fasilitas yang memadai dan tenaga medis yang mempunyai kapabilitas untuk melakukan aborsi secara aman. Tapi aborsi aman ini tidak akan mampu menekan atau bahkan menihilkan aborsi, dan memang tidak bertujuan untuk itu. Karena tujuan aborsi aman adalah untuk menekan angka kematian ibu.
Solusi dalam Syariat Islam
Allah mengharamkan aborsi dan zina. Aborsi hanya boleh dilakukan bila nyawa ibu terancam dalam masa kehamilan mau pun ketika melahirkan. Sebagaimana firman Allah (SWT) Swt.: “Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: Janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).” (QS Al-An’am: 151)
Syariat Islam mengatur pergaulan lawan jenis sehingga terhindar dari perzinahan. Rasulullah Saw. bersabda: “Jangan sekali-kali seorang laki-laki menyendiri (khalwat) dengan perempuan kecuali ada mahramnya. Dan janganlah seorang perempuan bepergian kecuali bersama mahramnya” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Tabrani, Baihaqi, dan lain-lain).
Kurikulum pendidikan pun diasaskan kepada aqidah Islam, dengan tujuan mewujudkan manusia yang bersyakhsiyah Islamiyah. Yang mengikatkan setiap perilaku dan pemikirannya hanya kepada aturan Allah SWT.
Selain itu pentingnya kontrol masyarakat terhadap setiap individu yang ada di dalamnya, sehingga pelanggaran hukum Syara’ yang dilakukan individu dapat diminimalisasi.
Terakhir dan terpenting adalah adanya negara yang menerapkan syariat Islam secara kaffah, sehingga Islam terpancar sebagai sebuah sistem hidup yang indah dan penuh rahmat akan terwujud.
Wallahua’lam. [LM/UD]