Mereka Sudah Bermuka Tebal
Lensa Media News-Sudah diketahui banyak pihak bahwa sesungguhnya pemimpin itu pasti bertanggungjawab atas yang dipimpin. Segala tindak tanduk yang diambil pasti berdampak pada kelangsungan hidup orang-orang yang dipimpin. Semakin modern cara hidup nyatanya membuat komunikasi semakin mudah dijangkau. Seperti kasus “Saling Sentil” antar pemimpin di Jawa Barat belakangan. Diketahui Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menyentil Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di salah satu platform media sosial (Kompas.com, 22 Februari 2023).
Tentunya hal itu bisa diakses masyarakat umum dan tidak menutup kemungkinan terjadinya perpecahan di kalangan masyarakat. Ketika kebebasan terlanjur bablas maka demikianlah bagaimana para pejabat publik bisa dilihat cara kerjanya. Bukannya mengurus kepentingan rakyat dalam wilayah kekuasaannya malah terfokus pada satu masalah atau satu teritori.
Setiap kepala daerah hanya bisa atau bahkan hanya ingin wajahnya saja yang dipoles, cukup bagian wajah, sisanya ditinggalkan apa adanya. Itulah sistem kapitalis. Sistem berdasarkan uang. Ingin jadi lebih baik, lebih maju, lebih modern maka perbaiki wajah. Isinya tidak perlu terlalu dipikirkan. Demikian sedikit gambaran sistem kapitalis.
Maka tidak salah bila Islam berkata ia punya solusi hakiki atas problematika umat. Dalam kepemimpinan Islam, kebutuhan umat sandang dan pangan menjadi kewajiban negara dalam menyediakannya. Setiap pemimpin yang dipilih atau terpilih akan melaksanakan kewajiban melebihi apa yang diminta masyarakat. Hal itu karena rasa takut mereka pada Allah Swt. Jika kita lihat sekarang ini untuk mendapat perhatian dari ‘atas’ saja, sampai harus saling sindir. Sedangkan, di zaman Khalifah Umar cukup menggores garis pada sebuah tulang. Itu sudah cukup untuk saling mengingatkan tanggungjawab di akhirat nanti sungguh besar perkaranya. Maka tidak sembarang orang akan dengan sadar mencalonkan diri menjadi pemimpin. Danis Nur, Bojongsoang. [LM/IF/ry].