Generasi Rusak, Hasil Pendidikan Sekuler yang Nirakhlak

 

Oleh: Yani Ummu Qutuz

(Pegiat Literasi dan Member AMK)

 

Prilaku para pemuda saat ini sungguh di luar nalar. Demi menunjukan jati diri, apa pun mereka lakukan walau nyawa menjadi taruhannya. Mereka rela membahayakan hidup demi viral dan meraih cuan.

 

Beberapa waktu lalu, di Kota Tangerang pada Minggu, 15/1/2023, publik dihebohkan dengan aksi para pemuda yang meresahkan warga. Polres Tangerang Kota mengamankan 72 remaja yang akan melakukan tawuran. Di Medan Belawan, Medan, Sumatra Utara pada Selasa, 10/1/2023, pun terjadi tawuran yang memakan korban. Seorang remaja terkena panah di dada kiri, hingga ia harus menjalani operasi.

 

Terbaru, seorang remaja dilaporkan tewas tertabrak truk di Exit Tol Gunung Putri, Bogor pada Sabtu, 14//1/2023. Ada pula dua pemuda nekat memberhentikan truk yang tengah berjalan di Jalan Sholeh Iskandar, Bogor. Seorang di antaranya meregang nyawa. Lagi-lagi ini mereka lakukan demi konten, sungguh memprihatinkan!

 

Beberapa peristiwa di atas menggambarkan perilaku generasi Rusak yang Nirakhlak. Betapa rendahnya pola pikir dan sikap mereka. Generasi arogan, tak mengenal kasih sayang, dan hidup hanya mencari ketenaran. Pendidikan yang mereka dapatkan di bangku sekolah, tidak berpengaruh dalam kehidupan sama sekali. Mereka hanya mengejar nilai akademis sebagai syarat kenaikan atau kelulusan.

 

Sistem pendidikan sekuler materialistik seperti saat ini, tidak akan melahirkan generasi yang sholeh, mandiri, dan maju. Pendidikan agama sangat sedikit didapatkan, akhirnya lahirlah generasi yang jauh dari pemahaman agama. Padahal agama adalah sebagai pondasi kehidupan, pendidikan yang ada hanya melahirkan lulusan yang siap kerja namun tidak siap menjalani kehidupan.

 

Belum lagi kejahatan dan kerusakan moral yang menyerang mereka, suasana lingkungan yang rusak tentu sangat mempengaruhi mereka. Dengan pondasi keimanan yang lemah, mereka mudah terjerumus masuk ke dalam kelompok yang senang berbuat onar atau geng motor dan sebagainya.

 

Islam dengan sistem pendidikannya, mampu mencetak generasi yang unggul dan terdepan. Dengan visinya menjadikan generasi berkepribadian Islam yang memiliki pola pikir dan pola sikap Islami. Mereka akan mampu memahami apa yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan, mana yang benar dan mana yang salah.

 

Kepribadian Islam ditanamkan mulai dari sekolah dasar dengan mengutamakan pemberian pemahaman akidah Islam dan hukum Islam. Negara pun akan menciptakan lingkunganan Islami, sehingga para pemuda akan tersuasanakan dengan syiar Islam. Negara akan memberikan sanksi bagi pelaku kejahatan. Dengan sanksi yang tegas akan memberikan efek jera, hingga para pemuda akan terjaga dari kejahatan.

 

Negara juga akan memastikan setiap orang tua bertanggung jawab mendidik anak di rumah. Para ibu akan konsentrasi mendidik anak karena tidak disibukkan bekerja di luar rumah. Karena para bapak saja yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sementara kebutuhan kesehatan dan pendidikan dijamin oleh negara. Semua itu bisa terealisasi dengan penerapan Islam secara kafah. Niscaya akan lahirgenerasi terdidik yang berkepribadian Islam serta masa depan bangsa yang cemerlang.

Wallahu’alam bishshowab.

Please follow and like us:

Tentang Penulis