Jalan Berlubang Nyawa Bisa Melayang

 

Oleh: Tawati

Memasuki bulan ramadan jalan pantura terlihat lebih padat. Sementara kualitas jalan pantura saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Ditemukan lebih dari 100 lubang. Lubang jalan yang tak terlihat akibat penerangan jalan umum yang minim di malam hari, membuat pengendara sepeda motor nyaris terjatuh. (RadarCirebon, 9/5/2019)

Infrastruktur adalah untuk umat, bukan untuk kapital. Minimnya pengurusan pemerintah terhadap kesejahteraan umat, membuat kesulitan di seluruh lini kehidupan. Jalan rusak peluang terjadinya kecelakaan pun besar. Nayawa siap melayang.

Infrastruktur adalah hal penting untuk membangun dan meratakan ekonomi sebuah negara demi kesejahteraan bagi rakyatnya. Karena itu negara wajib membangun infrastruktur yang baik, bagus dan merata ke pelosok negeri.

Di dalam buku The Great Leader of Umar bin al-Khathab, halaman 314-316, diceritakan bahwa Khalifah Umar al-Faruq menyediakan pos dana khusus dari Baitul Mal untuk mendanai infrastruktur, khususnya jalan dan semua hal ihwal yang terkait dengan sarana dan prasarana jalan. Tentu dana ini bukan dari dana hutang. Hal ini untuk memudahkan transportasi antara berbagai kawasan negara Islam.

Khalifah Umar memastikan pembangunan infrastruktur harus berjalan dengan orientasi untuk kesejahteraan masyarakat dan untuk ‘izzah (kemuliaan) Islam. Jikalau negara harus bekerjasama dengan pihak ketiga, haruslah kerjasama yang menguntungkan bagi umat Islam. Bukan justru masuk dalam jebakan hutang, yang menjadikan posisi negara lemah di mata negara lain / pihak ketiga.

Khalifah Umar melalui gubernur-gubernurnya sangat memperhatikan perbaikan berbagai jalan tatkala membuat perjanjian antara para gubernurnya dan berbagai negeri yang berhasil ditaklukkan. Dengan spirit menerapkan syariah Islam, Khalifah Umar merealisasikan pembangunan infrastruktur yang bagus dan merata di seluruh negeri Islam.

Wallahu a’lam

[El/Fa]

Please follow and like us:

Tentang Penulis