Kaum Muslim Gaza Butuh Khilafah
Sepekan sudah berlalu serangan massif dan brutal Zionis Israel di Jalur Gaza, dan belum menunjukkan tanda akan berakhir. Sungguh pilu, di saat kaum muslim di belahan dunia lain menyambut penuh suka cita bulan Ramadan serta dapat beribadah dengan tenang, Muslim Gaza diliputi duka nestapa karena terjangan rudal dan roket zionis Israel. Seperti dilansir APF, hingga Selasa (7/5/2019) ada sekitar 27 warga Gaza meninggal dunia. Termasuk diantaranya seorang perempuan yang sedang mengandung dan seorang bayi berumur 14 bulan.
Jelas serangan massif ke jalur Gaza ini merupakan pelecehan terhadap bulan suci Ramadan. Apalagi banyak korban sipil berjatuhan. Zionis Israel layak untuk disebut teroris. Karena selama awal Maret 2018 diperikirakan 269 warga Palestina telah terbunuh oleh tentara Israel, yang berdemo menuntut hak atas rumah-rumah dan tanah mereka yang dirampas oleh Zionis Yahudi.
Maka tak cukup hanya dengan mengecam dan mendoakan kaum Muslim Palestina, karena konflik Israel-Gaza ini tidak akan pernah berakhir sebelum Israel merebut seluruh jengkal tanah Palestina. Kejahatan Israel pun terus dibenarkan dan didukung oleh Amerika. Hingga membuat negeri-negeri muslim lainnya pun tak berkutik membela dan mengerahkan tentara. Konsep nationstate pun membuat para pemimpin Islam mandul.
Umat Islam butuh pelindung dan perisai yang akan mampu mengakhiri mimpi buruk yang dialami oleh anak-anak Palestina dan keluarga mereka. Butuh sebuah institusi pembela Umat Islam yang mampu mengerahkan pasukannya yang besar untuk membebaskan setiap inci tanah yang diberkahi dari pendudukan keji dan kejam ini. Palestina butuh Khilafah sebagai perisai mereka.
Dini Prananingrum, Karangkajen, Yogyakarta.
[Fa]