Bullying, Aksi Para Pengecut!

Oleh : Faiza Kameela

 

“Death is not painful, life is. Why human have to live?” (Cry Me a Sad River, 2018)

 

Hai, Bestie! Ada yang pernah nonton film Cry Me a Sad River? Film bergenre remaja asal negeri Tirai Bambu ini menceritakan tentang aksi bullying di sekolah. Film ini sukses banget mengoyak-ngoyak jiwa dan menguak aksi-aksi bullying remaja di negara tersebut.

Sebenarnya banyak sih, film-film yang mengisahkan tentang aksi yang enggak banget ini. Hmm, berarti masih banyak dong bullying yang terjadi di sekitar kita. Kamu pernah dibully enggak? Baik di sekolah, lingkungan atau diantara circle pertemanan? Enggak enak dan menyakitkan banget kan?

Nah, kayak yang baru-baru ini terjadi di Tapanuli Selatan nih, Bestie. Ada enam pelajar yang harus berurusan dengan polisi gegara menendang seorang nenek. Katanya sih cuma iseng doang, enggak ada maksud buat sengaja nendang (Kumparan.com, 20/11/2022). Tapi tetap aja perbuatan mereka tuh enggak sopan!

Enggak hanya di Tapanuli Selatan, di Bandung pun ada siswa yang dibully oleh temannya. Siswa SMP Baiturrahman Kota Bandung ini ditendang kepalanya oleh temannya sendiri. Aksi bullying ini terekam dalam video dan diunggah di Twitter oleh akun @DoniLaksono (Kumparan.com, 20/11/2022). Benar-benar enggak ada akhlak!

 

Bullying Apa Sih?

Bestie, sebenarnya bullying itu apa sih? Terus, kenapa ya aksi enggak baik ini terus aja terjadi? Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenppa) RI menjelaskan bullying atau penindasan/perundungan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus (CNBCIndonesia.com, 25/7/2022).

Aksi bullying bisa dilakukan oleh satu orang atau lebih, Bestie. Bisa satu gang atau teman main gitu. Bentuk bullying bisa berupa fisik, seperti memukul, menendang, mendorong dll. Bisa juga berupa verbal kayak meledek, menghina, mengancam atau membentak. Nah, ada juga yang enggak fisik dan verbal, biasanya sih dengan pandangan yang mengintimidasi, merendahkan, mengancam atau bentuk lainnya.

Sudah gitu, alasan bullying juga makin aneh. Kalau dulu yang jadi korban bully biasanya karena miskin, jelek, cupu atau lemah. Lha sekarang, siswa paling pinter, anak orang kaya, punya wajah kayak artis Korea juga bisa jadi korban bully. Ck.ck.ck. Bingung kan?

Parahnya lagi, kasus bullying di dunia pendidikan tambah bikin ngelus dada lho, Bestie. Hasil kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter tahun 2014 menyebutkan, hampir setiap sekolah di Indonesia ada kasus bullying, meski hanya penindasan verbal dan psikologis/mental. Bentuknya pun tambah ngeri. Gimana enggak, banyak lho aksi bullying yang sadis. Terus direkam dan diunggah ke medsos tanpa merasa bersalah. Kesannya mereka tuh keren kalau membully orang. Miris!

Banyak faktor sih kenapa remaja atau pelajar itu membully orang lain. Bisa dari faktor keluarga yang kurang harmonis, pernah jadi korban bully, pengen berkuasa atau iri. Akhirnya melampiaskan kepada orang lain. Tapi bukan berarti boleh menindas orang lain juga dong. Tindakan membully sebenarnya bentuk dari menyembunyikan sikap pengecut dan enggak boleh dilakukan oleh pemuda muslim ya.

 

Bullying, No Way!

Bestie, kehidupan sekuler kapitalis yang lagi kita jalani sekarang memang jadi biang keladi terjadinya tindak bullying. Agama hanya jadi pelajaran formalitas dalam sistem pendidikan kita. Agama cuma sebatas ilmu untuk dipelajari tapi enggak diterapkan dalam kehidupan. Itu juga cukup mempelajari ibadah aja.

Kehidupan liberal yang menjunjung kebebasan juga ikut membentuk karakter kepribadian pemuda-pemuda muslim. Mereka enggak punya standar baku untuk membedakan perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela serta benar dan salah. Hidup suka-suka dan menuruti hawa nafsu. Miris banget ya.

Beda banget dengan kondisi pemuda muslim saat dinaungi oleh sistem Islam kaffah. Sistem pendidikan berasaskan akidah Islam sukses mencetak pemuda-pemuda muslim yang bertakwa kepada Allah Swt. Visi mereka enggak cuma dunia tapi juga akhirat.

Kehidupan pemuda muslim jauh dari kegiatan nongkrong-nongkrong enggak jelas. Mereka akan sibuk mengisi waktunya dengan belajar ilmu dan tsaqafah Islam, dakwah serta aktivitas bermanfaat lainnya. Di dadanya tertanam rasa takut kepada Allah Swt. Kalau menindas orang lain, hukum yang diberikan oleh negara enggak akan main-main supaya mereka enggak mengulangi lagi perbuatannya.

Kamu mau kan jadi the next Ali bin Abi Thalib, Khalid bin Walid atau Aisyah binti Abu Bakar? Usia mereka masih muda tapi kiprahnya untuk umat Islam banyak banget. Yuk deh isi waktu kita dengan mengkaji Islam kaffah dan belajar ilmu-ilmu yang bermanfaat. Tempatkan rasa suka dan benci kita sesuai syariat. Jauh-jauh deh dari tindakan bullying, karena itu cuma dilakukan oleh seorang pecundang. Got it?

 

[LM/nr]

 

 

 

 

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis