Di balik Masifnya Pemberitaan Pelecehan Seksual di Pesantren dan Penyelewengan Lembaga Donasi
Akhir-akhir ini masyarakat digemparkan dengan pemberitaan yang menyeret umat Islam dan ajarannya. Seperti kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan pondok pesantren. Dan juga kasus penyelewengan dana donasi Aksi Cepat Tanggap (ACT). Dua kasus ini membawa nama Islam, dan oleh media begitu santer diberitakan. Padahal kasus tersebut juga banyak terjadi di lembaga lainnya. Tetapi dalam pemberitaannya tidak se-gencar dibanding kasus di atas yang menyangkut Islam. Mengapa demikian?
Menilik buku Civil Democratic Islam: Patners, Resources and Strategy karya Cheryl Bernard yang dirilis oleh RAND Corporation. Jamak diketahui, RAND Corporation sendiri adalah lembaga think tank dan konsultan militer AS. Dalam buku Civil Democratic Islam memuat strategi dan taktik yang perlu dilakukan oleh Barat untuk menghadang Islam. Diantaranya mengelompokkan umat Islam menjadi muslim fundamentalis, modernis, tradisionalis dan sekularis. Muslim fundamentalis, menjadi kelompok yang paling disoroti, disebutkan mereka menolak segala pandangan berikut ide-ide yang berasal dari Barat. Buku tersebut juga berisi beberapa rekomendasi untuk menyerang umat muslim fundamentalis.
Pertama, mendorong media untuk mempublikasikan secara masif tentang kesalahan dan kelemahan para tokoh atau orang yang mengelola pesantren atau lembaga seperti korupsi, kemunafikan dan tindakan tidak bermoral, pelecehan seksual, pemerkosaan dan penyalahgunaan dana. Tujuannya untuk memutus rantai kepercayaan masyarakat terhadap simbol pendidikan Islam yaitu pesantren dan lembaga kemanusiaan Islam. Kedua, mengaitkan tokoh atau pengelola lembaga dengan kelompok yang dicap teroris, radikal dam ekstrimis. Tujuannya agar masyarakat menjauhi lembaga tersebut dan waspada untuk menyumbangkan dananya.
Dengan demikian diketahui di balik masifnya respon dan pemberitaan kasus di atas ternyata terdapat upaya melemahkan dan membuat citra buruk Islam. Maka umat Islam perlu untuk mengokohkan keimanan dan pemahaman Islam berikut politik Islam.
Deny Setyoko Wati, SH,
Pemerhati Sosial Masyarakat
[Hw, Lm]