Hancurnya Masa Depan Anak-Anak Gaza
Sudah lebih dari setahun Israel menyerang Palestina. Hal ini tentu saja menyebabkan berbagai kerusakan. Salah satunya yaitu dampak pendidikan yang semestinya dapat dirasakan oleh anak-anak di Gaza, Palestina.
Dunia anak yang semestinya penuh dengan canda tawa bahagia dan didukung pendidikan yang memadai tak bisa lagi didapatkan oleh anak-anak Gaza. Bagaimana tidak, di Jalur Gaza yang masih berkecamuk dengan serangan dari Israel, para guru Palestina membuat ruang kelas darurat di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak dan sederhana. Saat ini, infrastruktur fisik untuk pendidikan telah hancur. Setidaknya 352 sekolah di Jalur Gaza telah rusak dan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Sebagian besar bangunan yang tersisa diubah menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi.(antaranews.com/10january 2025)
Perang dahsyat ini telah memutus kesempatan anak-anak Gaza mengenyam pendidikan yang layak. Padahal ini merupakan modal untuk membangun peradaban. Mirisnya dunia dan lembaga internasional diam saja meski mengetahui jumlah korban dan kerusakan sarana pendidikan yang tiap hari semakin bertambah. Dunia abai terhadap masa depan peradaban Palestina dan Islam. Bahkan Islam dijadikan musuh dunia.
Masa depan anak-anak Palestina hanya akan terselamatkan jika bisa mengalahkan Zionis. Untuk itu dibutuhkan adanya Jihad dan tegaknya Khilafah.
Sebagaimana hadits dari Abdullah bin ‘Umar RA dari Nabi SAW :
”Barangsiapa yang mati sedangkan di lehernya tidak terdapat baiat (kepada seorang Khalifah/Imam) maka matinya adalah mati jahiliyyah.” (HR. Muslim, no. 1851).
Dari sini jelaslah umat wajib berjuang untuk menegakkan khilafah kembali. menyeru penguasa negeri muslim untuk mengirimkan tantara muslim untuk berjihad membebaskan Palestina.
Bebasnya Palestina juga membutuhkan tegaknya Khilafah yang akan menjaga umat dari musuh-musuh Allah.
Khilafah senantiasa melindungi jiwa kaum muslimin, termasuk anak-anak di seluruh wilayah Khilafah.
Khilafah juga menjamin pendidikan berkualitas dan gratis bagi generasi, sehingga akan lahir generasi berkepribadian Islam, yang dengan kiprah mereka peradaban Islam akan terus terjaga kemuliaannya.
Sehingga peradaban gemilang senantiasa mudah tercipta.
Wallahua’lam Bishowab
Nurfillah Rahayu
( Forum Literasi Muslimah Bogor)
[LM/nr]