Lensa Media News, Surat Pembaca- Kasus remaja yang mengalami perundungan makin meningkat, karena berbagai ancaman dipertontonkan di media sosial maupun di dunia nyata. Seperti kasus yang dialami seorang pelajar di salah satu SMP swasta di Kota Bogor diduga menjadi korban perundungan (bullying) oleh teman-temannya. Dugaan bullying ini viral setelah akun Instagram @davidhlm_ mengunggah foto seorang remaja pria dengan wajah lebam dan bengkak di bagian kedua matanya. “Telah terjadi bullying dan perundungan di salah satu smp daerah Bogor Kota terhadap saudara saya, perundungan dilakukan oleh tiga orang, setiap hari saudara saya diminta uang Rp 10.000,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

 

Lihatlah, bagaimana mirisnya kondisi remaja sekarang, sekolah yang seharusnya menjadi tempat untuk menuntut ilmu malah menjadi tempat kriminal sejak dini, seolah kasus seperti ini sudah di normalisasi. Jika sudah begini siapa yang disalahkan? Tak ada yang bisa kita salahkan selain sudah sepatutnya kita mengganti sistem negara ini dengan sistem Islam kaffah.

 

Sistem pendidikan dalam Islam memberi pengarahan kepada peserta didik tentang lingkungan pertemanan/pergaulan dan mengingatkan mereka tentang pentingnya mencari teman baik. Seperti dalam sebuah hadits sudah jelas di sebutkan bahwa “Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekat.” (HR. Abu Dawud)

 

Dalam negara sudah sepatutnya diberlakukan sanksi untuk kasus seperti bullying, agar kejadian serupa tidak semakin meluas seperti penanganan yang di lakukan dalam sistem negara Islam (khilafah) yang menerapkan sanksi untuk setiap pelaku bullying agar membuat pelaku jera dan tidak melakukan lagi perbuatan serupa.

 

Raija

 

[LM, Hw]

Please follow and like us:

Tentang Penulis