Ada Apa dengan Chingu?

Oleh Siska Juliana

 

 

LenSaMediaNews__ Pada pagi hari, Ahad, 20 Oktober 2024, Komunitas Smart With Islam mengadakan kajian yang bertema “Ada Apa Dengan Chingu?” Acara yang diselenggarakan di Masjid At-Turmudzi, Cibuntu, Kota Bandung, Jawa Barat ini dihadiri oleh puluhan peserta pelajar dan mahasiswa.

 

Kajian diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Sebelum pemaparan materi dimulai, para peserta diajak untuk bermain games. Hal ini bertujuan agar peserta fokus dan menambah semangat saat menyimak materi.

 

Acara selanjutnya adalah pemaparan materi oleh Teh Ozel. Ia menyebutkan macam-macam circle pertemanan remaja. Circle pertemanan biasanya dilandasi kesamaan hobi, sifat, dan kebiasaan.

 

Teh Ozel menjelaskan sifat-sifat teman. Menurut Imam Ibnu Rajab, sifat teman itu ada empat, yaitu:

Pertama, teman selayaknya gizi.
Kedua, teman selayaknya obat.
Ketiga, teman selayaknya penyakit.
Keempat, teman selayaknya racun.

 

Teh Ozel memaparkan kriteria teman yang baik yaitu selalu mengingatkan pada kebaikan dan berperan dalam membentuk karakter. Ia menambahkan bahwa hubungan persahabatan akan saling memengaruhi dan terikat satu sama lain. Baik dalam kebaikan maupun keburukan.

 

Rasulullah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka, hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.”

 

Dari Abu Musa, dari Nabi Muhammad, beliau bersabda: “Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, ada kalanya penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu mendapatkan aroma wanginya. Sedangkan pandai besi ada kalanya (percikan apinya) akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya.(HR.Al-Bukhari: 5108, Muslim: 2628), Ahmad:19163)

 

Teh Ozel mengatakan bahwa nasihat adalah tanda cinta. Jadi, teman yang baik senantiasa mengingatkan perkara agama, supaya kita tetap berada dalam ketaatan kepada Allah.

 

Circle maksiat akan saling menyalahkan di akhirat kelak, sedangkan circle taat akan saling memberi syafaat. Ada beberapa tips untuk menemukan circle taat yaitu memperbaiki diri, memilih teman bukan atas dasar materi atau manfaat, mengkaji Islam secara kafah, berada di tempat yang baik misalnya pengajian.

 

Setelah pemaparan materi selesai, acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Setelah itu, ada kegiatan handcrafting yaitu melukis di roti. Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka sangat antusias dengan kegiatan tersebut. Kemudian peserta bermain games.

 

Acara dilanjutkan dengan pembagian doorprize bagi peserta yang bertanya, datang paling awal, dan pemenang games.

 

Akhirnya tiba di penghujung acara. Acara ditutup dengan berdoa, foto bersama, dan bermusafahah.

Please follow and like us:

Tentang Penulis