Faham Arti Sholawat Membuat Kita Tambah Taat

Oleh : Muflihatul chusnia

 

 

يَا نَبِي سَلَامٌ عَلَيْكَ – يَا رَسُولُ

 

سَلَامُ عَلَيْكَ

 

يَا حَبِيبُ سَلَامٌ عَلَيْكَ – صَلَوَاتُ اللَّهُ عَلَيْكَ

 

أَشْرَقَ البَدْرُ عَلَيْنَا – فَاخْتَفَتْ مِنْهُ البُدُورُ

 

مِثْلَ حُسْنِكَ مَا رَأَيْنَا – قَطَّ يَا وَجْهَ السُّرُورِ

 

LenSa Media News–Penggalan sholawat tersebut sebentar lagi akan sering kita dengarkan di masjid-masjid atau musholla, karena bulan ini merupakan bulan istimewa, bulan kelahiran sang pembawa risalah Islam untuk seluruh umat manusia, yang dikenal dengan Maulid Nabi Muhammad Saw.

 

Saat membaca sholawat nabi, dan kita faham artinya maka akan sangat menyentuh hati, dan menangis haru. Menggambarkan betapa mulia dan agungnya Rasulullah Saw. Segala pujian disampaikan dalam sholawat tersebut. Semakin menambah rasa cinta dan kerinduan kita, karena saat membaca sholawat tak ada harapan lain selain mengharap syafaat beliau dan keluarganya, mengharap kelak akan dikumpulkan kembali di akhirat.

 

Rasulullah Saw. bersabda,“Seseorang tidaklah beriman (dengan sempurna) hingga aku lebih dicintainya dari anak dan orang tuanya serta manusia seluruhnya.” (HR. Al- Bukhari )

 

Sabda Nabi diatas adalah anjuran untuk lebih mencintai Rasulullah Saw. dari pada yang lainnya. Karena dengan perasaan cinta yang begitu besar dapat mempengaruhi cinta dalam kehidupan. Rasa cinta tersebut akan memicu seseorang untuk lebih taat dan tunduk pada yang dicintainya.

 

Al-qur’an telah menyampaikan pentingnya taat dan patuh kepada Rasulullah Saw, sampai Allah SWT. mengaitkan ketaatan kepadaNYA dengan ketaatan kepada Rasulullah Saw.”Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan barangsiapa berpaling (dari ketaatan itu), maka (ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka.” (TQS An-nisa: 80).

 

Jika berbicara tentang ketaatan artinya perlu bukti nyata. Bukti bahwa kita benar-benar mencintai Rasulullah Saw. Taat dan tunduk terhadap ucapan dan perbuatannya, mengikuti dan melaksanakan tuntunan Allah SWT. yang tertuang dalam Al-qur’an, baik berupa perintah atau larangan. Jadi tidak hanya mengambil sebagian saja. Namun harus totalitas dalam seluruh lini kehidupan.

 

Kehidupan Rasulullah Saw. yang telah diceritakan di banyak Sirah,  menggambarkan bagaimana sejarah perjuangan beliau untuk menerapkan Islam secara keseluruhan dalam seluruh aspek kehidupan. Menyampaikan pesan-pesan Ilahiyah yang saat itu kondisi masyarakat sangat rusak, hingga disebut jaman jahiliyah.

 

Sedemikian besar pengorbanan dan perjuangan Rasulullah Saw. dalam menancapkan keimanan dan ketaatan,agar kita taat dengan ajarannya. Segala upaya dan usaha yang dilakukan Rasulullah Saw. merupakan bentuk kasih sayang beliau kepada umatnya. Mengajak umatnya ke jalan yang benar, jalan yang di ridai Allah SWT. Yaitu Dinul Islam.

 

Dari Abu Sa’id al-Khudri r.a. bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:”Siapa saja yang rida Allah sebagai Rabb-nya, Islam sebagai din-nya, Muhammad sebagai rasul baginya, maka wajib baginya ganjaran surga.”

 

Berarti dalam mencintai Rasulullah Saw. adalah mentaati syariatNya. Mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga keteladanan dan perjuangan beliau menjadi penyemangat kita dalam dakwah, mengupayakan penerapan Islam secara totalitas dalam kehidupan. Sebagai bukti bahwa kecintaan tersebut akan mengantarkan kita berada dibarisan orang-orang yang memperjuangkan Islam. Wallahualam bissawab.  [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis