Menyongsong Kebangkitan Umat Pasca-Ramadan


Oleh: Lulu Nugroho

 

 

LenSa MediaNews__Pada Ahad, 5 Mei 2024, puluhan ibu muslimah dari berbagai majelis taklim (MT) menghadiri kajian yang diselenggarakan oleh Majelis Taklim Lentera Qur’an (MTLQ) di Masjid Raya Kota Bandung. Kali ini membahas tema Menyongsong Kebangkitan Umat, Pasca-Ramadan.

 

 

Ibu Ustazah Yane Agustina, S.S membuka kajian dan menyapa jemaah dengan menanyakan perasaan kaum muslim setelah Ramadan berlalu, senang atau sedih. Sementara di belahan bumi yang lain, muslim Gaza masih harus menghadapi serangan Zionis Israel. Rumah mereka hancur porak poranda, korban sakit dan tewas dari masyarakat sipil seperti anak-anak, manula dan kaum perempuan, tak terkira banyaknya. Zionis Israel pun merusak pepohonan, jalan, bangunan, rumah sakit, bahkan seluruh fasilitas dan sarana umum.

 

 

Melihat kondisi kaum muslim yang seperti ini, tampak bahwa gambaran takwa belum terlihat pada tubuh umat. Ustazah kemudian dilanjutkan dengan kondisi kaum muslim saat ini yang masih terpuruk, belum ada kepemimpinan yang mandiri. Dalam artian,  meski tampak merdeka tetapi kehidupan bernegara masih di bawah kendali negara lain. Masyarakat pun jauh dari tuntunan Islam, akibat sistem hidup sekuler demokrasi, masih mendominasi kehidupan.

 

 

Maka kaum muslim perlu memahami hakikat kemenangan yang sesungguhnya, dan hal ini terdapat pada QS Al-Baqarah ayat 257, QS Al-Hadid ayat 9 dan QS Al-Maidah ayat 16, yaitu ketika manusia beriman hanya kepada Allah SWT semata dan menggunakan petunjuk-Nya sebagai jalan hidup, demikian ustazah melanjutkan pemaparannya.

 

 

Satu-satunya solusi hakiki yang dapat mengantarkan manusia pada kemenangan yaitu kembali kepada Al-Qur’an. Tidak hanya membaca dan menghafalnya, tetapi juga mentadabburi dan mengamalkannya baik secara individu, masyarakat maupun negara.

 

 

Kabar gembira bagi orang-orang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an adalah bahwasanya Allah tidak akan menjadikan manusia tersebut binasa atau tersesat. Al-Qur’an juga menjadi syafaat di yaumul qiyamah, serta menjadi rahmat dengan adanya ampunan dan kasih sayang Allah SWT.

 

 

Karenanya satu-satunya jalan kebangkitan hakiki pun hanya dapat dicapai dengan Islam. Bahkan di masa lalu, praktik ribawi, perdagangan curang, mengubur anak perempuan hidup-hidup, serta kehidupan jahiliyah lainnya, dapat dilenyapkan dengan Islam. Tidak hanya itu, Islam pun memuliakan perempuan, melindungi anak-anak, menegakkan keadilan, dan menjaga akidah umat. Ustazah menambahkan bahwa kebangkitan sahih adalah menjalankan syariat Allah di seluruh lini kehidupan, tidak hanya pada perkara ibadah dan akhlak.

 

 

Sebagai penutup, ustazah mengajak para ibu agar melanjutkan seluruh aktivitas mendekatkan diri kepada Allah, tidak berhenti hanya di bulan Ramadan saja, melainkan berlanjut di bulan-bulan setelahnya yaitu di bulan Syawal dan seterusnya. Sebagaimana aktivitas ketaatan kita pada Allah pada bulan Ramadan, seperti itulah yang harus dilakukan kaum muslim di bulan berikutnya, agar tetap dalam kondisi beramal saleh serta menerapkan seluruh aturan Allah. Inilah hakikatnya kemenangan yang akan dicapai kaum muslim, yakni ketika Islam diterapkan secara kaffah di tengah kehidupan. Wallahu ‘alam bishshawab.

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis