Oleh: Fawatifu Syu’ara

 

LenSa Media News _ Tanahku dulu subur

Petani sungguh makmur

Hutanku dulu rindang

Burung bertengger dengan riang

 

Tapi kini tanahku menangis

Tanah jadi air mata

Sebab rakus manusia

Dari elit kapitalis

 

Mereka tertawa di atas tanah air mata

Bersembunyi di balik topeng kapitalisme

Membakar, menjual, menggadai sumber daya alam

Tak tersisa, kecuali hanya tangisan malam

 

Kalian menari di atas air mata kami

Tanganmu menghanguskan hutan dengan bara

Kau kirim pekat kabut asap, sesakkan nafas kami

Duhai penghianat titah-Nya

 

Kau terkepung pada tangisan tanah ini

Anak negeri tak lagi tersenyum

Semua kau jarah lalu pergi

Sisakan durhaka pada tahta

 

Kami tak tinggal diam

Cukup sudah kau bunuh asa

Cukup sudah tangisan rimba

Akan kami lanjutkan kehidupan penuh berkah

 

Hentikan tangisan genggam kemenangan

Gemakan suara kebenaran

Kebenaran bahwa hanya khilafah solusi hakiki

Kesejahteraan menyelimuti negeri yang dicontohkan Nabi

 

Samuda, 8 Desember 2023

(LM/SN)

Please follow and like us:

Tentang Penulis