Lensa Media News–Cuaca panas terik dan menyengat terasa di wilayah Kota Bogor pada beberapa hari terutama siang hari, bahkan cuaca ekstrem juga terjadi hampir di beberapa bagian daerah di Indonesia. BMKG melalui stasiun klimatologi Jawa Barat memperkirakan suhu cuaca Kota Bogor pada Selasa (26/9/23) berkisar antara 18-34 derajat celcius.

 

Tak jarang kita mendengar keluhan betapa panasnya cuaca yang dirasakan. Aktivitas di luar ruangan terasa tidak nyaman, bahkan ketika malam efek panas masih terasa. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan masyarakat khususnya anak yang lebih rentan dibanding orang dewasa. Fenomena cuaca panas di Bogor dan kota lainnya tak lepas dari pembangunan kawasan perkotaan yang cukup pesat yang menyebabkan penyerapan bumi dalam jumlah tak sedikit, belum lagi banyaknya industri dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang dapat meningkatkan karbondioksida.

 

Dalam pandangan Islam polusi udara merupakan bagian dari kerusakan lingkungan. Bagaimana tidak? Udara adalah karunia Allah yang harusnya disyukuri dan dijaga dengan baik. Kerusakan lingkungan pasti disebabkan oleh perilaku manusianya. Untuk memenuhi kebutuhan manusia diperbolehkan mengelola bumi beserta isinya tapi harus diiringi tanggung jawab sebagai bentuk upaya menjaga kelestarian alam. Tidak diperkenankan memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan mengabaikan hak orang lain. Selain itu, pada saat ini justru sistem kapitalis liberalisme yang memberikan kebebasan untuk pihak asing ataupun swasta dalam kepemilikan sumber daya alam. Menjadikan kekayaan alam bukan lagi sebagai lahan untuk menyejahterakan rakyat namun bisnis para pemodal meraih keuntungan tanpa melihat dampak negatif yang terjadi untuk sekitar. Salah satunya kondisi cuaca ekstrem saat ini.

 

Dalam aturan Islam juga sudah sangat lengkap, jelas dan tegas tentang pelestarian alam, namun sistem aturan saat ini justru memisahkan kehidupan dengan Islam. Oleh karena itu, sudah saatnya kita kembali kepada Islam Kaffah untuk menerapkan segala hal termasuk dalam menjaga lingkungan. Nurul Azizah. [LM/IF/ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis