Menjadi Influencer Islam Kafah

Lensa Media News, Surat Pembaca- Negara ini tampak begitu serius dalam mempropagandakan moderasi beragama. Pasalnya Presiden Jokowi baru saja menunjuk Yaqut Cholil Qoumas yang tak lain Menteri Agama digadang menjadi Ketua Pelaksana Sekretariat Bersama Moderasi Beragama. Julukan ini sebagai bukti isu moderasi beragama akan terus digalakkan.

Perpres dikeluarkan demi melanggengkan misi ini, yaitu dalam Perpres Nomor 58 Tahun 2023. Jika ditelisik lebih lanjut, tugas dari Sekretariat Bersama Moderasi Beragama ini adalah mengoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan penguatan moderasi beragama baik di instansi pusat maupun daerah.

Derasnya isu moderasi beragama ini sepatutnya ditangkis oleh pendapat Islam kafah dari seluruh kalangan. Tak terkecuali di kalangan milenial dan gen Z yang bersahabat dengan dunia digital. Sudah banyak influencer menjamur di kanal sosial media yang koar-koar soalan kesetaraan gender, kebebasan berekspresi, tidak mau diatur oleh agama dalam kehidupan sehari-hari, yang jelas telah banyak memberi influnce kepada kalangan milenial dan gen Z menjadi jauh dari agamanya sendiri, Islam.

Jika pemuda Islam bergerak, maju ke depan, menyingsingkan lengan baju, tampil percaya diri mengkampanyekan Islam kafah sebagai solusi dari problematika hari ini, tentu punya nilai influence tersendiri. Sudah banyak platform yang biasa digunakan pemuda Islam untuk menggencarkan kampanye Islam kafah. Pekerjaan rumahnya hanya tinggal mengarahkan diksi dan redaksi pemuda Islam sesuai dengan pemahaman Islam yang memadai.

Pemuda Islam perlu ditancapkan tsaqafah Islam yang kokoh, sebagaimana pemuda umumnya terus dicekoki dengan arus moderasi beragama yang semakin menjauhkan pemuda dengan Islam. Semakin membuat pemuda enggan diatur sesuai agamanya. Bahkan tak jarang menjadi benci dan takut dengan Islam yang paripurna.

Padahal Allah Taala telah mengingatkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 208:

Hai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara kafah (sempurna, bukan sebagian-sebagian). Dan jangalah ikuti langkah-langkah syaitan.”

Tsurayya Putri,

Guru BK

[LM, Hw]

Please follow and like us:

Tentang Penulis