Uswatun Hasanah
Oleh: Hanif Kristianto
Kenapa harus meneladanimu, wahai Nabi?
Demikian istimewa sosok kehadiranmu di bumi ini?
Apakah mencintaimu paket hemat atau lengkap?
Dalam wujud mahabbah dan uswatun hasanah
Nabi,
Jujur diriku
Selama ini larut dalam euforia seremonial perayaan maulid Nabi
Berulang tiap tahunnya di dunia
Hingga lupa apa esensi meneladani Nabi dalam hidup ini
Pemimpin menyebut dalam bernegara, meneladani Rasulullah
Terucap dalam pidato juga sambutan seremonial
Engkau seharusnya sebagai kepala negara yang menerapkan risalah sunnah
Menjaga umat, mengurusi urusannya dengan syariah kaffah
Uswatun hasanah perlu dipahami juga oleh kepala negara
Agar menyetir tak salah arah
Fokus melaju untuk maju tanpa ganguan dari mana arah
Napak tilas cara Nabi mengelola negara niscaya bawa berkah
Yaa Nabi,
Kalau cinta cuma sholawat
Maukah engkau mengakui yang demikian sebagai pengikutmu
Sementara kebanyakan mengabaikan syariah dan menyampakkan di tong sampah
Sering pula syariah menjadi phobia
Yaa Nabi,
Tiada contoh sempurna di dunia kecuali sosok muliamu
Jika cinta berarti ikut bersama-sama?
Seperti paket lengkap yang mendapat banyak pujian dan bonus melimpah
Pantaskah diri hamba untuk berada di samping sisimu yang mulia
Uswatun hasanah torehan pada masanya
Teladan sempurna bagi siapapun jua
Mau rakyat maupun pejabat
Mau kini maupun nanti
Ya Nabi, semoga Allah menetapkan hati ini
Berharap lurus hati ini tatkala meneladani dirimu nabi
Cinta nabi di maulid ini
Jadikan jalan turut berjuang menuju Islam Kaffah yang berjaya
Uswatun hasanah
Jalan hidup berjaya
Uswatun hasanah
Tanpa cela mengikuti sunnahnya
(LM/SN)