Sibuk dengan Jabatan, Tak Sempat Pikirkan Remahan
Lensa Media News, Surat Pembaca- Pemerintah adalah suatu institusi kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Bersifat independen tanpa campur tangan pihak swasta kecuali apabila pihak swasta dibutuhkan dengan catatan tetap harus mengikuti aturan main pemerintah. Demikian seharusnya kedudukan pemerintah dalam suatu negara. Sedihnya, dalam sistem kapitalis sekuler justru pemerintah tidak memiliki kuasa apapun yang bisa dilakukan secara independen. Sebagaimana salah satu contohnya adalah bersih-bersih sungai dalam rangka Peringatan Hari Sungai Nasional di Bendungan Bugel, Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung (deJurnal, 26 Juli 2023).
Sungguh terasa menyedihkan bagaimana pemerintah daerah (pemda) tidak bisa melaksanakan agenda bersih-bersih secara independen dan dilakukan di setiap aliran sungai itu mengalir. Bupati Bandung Dr. H. M. Dadang Supriatna hanya bisa “mengapresiasi” kegiatan yang diinisiasi oleh Pandawa Grup tersebut. Jika ditilik tentu pihak Pandawa Grup adalah komunitas yang dibentuk secara independen bukan bentukan pemerintah. Maka betapa mengherankan bukan? Berapa milyar bahkan triliun anggaran yang diturunkan pemerintah pusat hingga sampai ke pemda namun justru perubahan tidak pernah terlihat dengan mata kepala masyarakat. Justru yang terasa hanya keburukan yang datang silih berganti. Dimulai dari banjir, longsor, kekeringan, air yang kotor, dan masih banyak lagi. Problematika ini akan terus berputar jika masyarakat tidak disadarkan pemikirannya.
Bicara tentang kesadaran, pemerintah tidak bisa terus mengandalkan suatu komunitas dalam kepengurusan urusan masyarakat. Kepengurusan kehidupan masyarakat adalah tugas utama pemerintahan dibentuk. Sistem pemerintahan yang terbukti kebenarannya adalah sistem khilafah dengan khalifah sebagai kepala pemerintahannya. Sistem ini tidak akan menjadikan pihak swasta bisa melenggang bebas menguasai kekayaan negara. Justru dibawah kekhalifahan segala sumber daya akan diatur untuk dikembalikan lagi kepada rakyat. Terbukti bahkan bukan hanya manusia tapi hingga hewan dan alam pun merasakan harmoni kebaikan yang dihadirkan sistem Islam Kafah tersebut. Bisa kita lihat dan bandingkan saat ini bahwa terbukti dalam kurun waktu 14 abad Islam tegak justru selurus umat manusia menjadi harmoni yang bisa disatu padukan. Berbeda dengan saat ini, baru 1 abad berjalan justru keburukan, kemalangan, ketertindasan, ketidakadilan, dan hal-hal buruk lainnyalah yang terus bermuculan tiada henti.
Wallahu’alam
Danis,
Bojongsoang
[LM, Hw]