Ramadan Momentum Hijrah ke Islam Kaffah

Oleh: Sri Eni Purnama Dewi

LensaMediaNews__Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan, bulan yang di dalamnya pahala dilipatgandakan dan syaitan dibelenggu. Tentu ini menjadi bulan spesial, seluruh umat Islam berlomba dalam kebaikan. Tak sedikit yang mendapat hidayah saat Ramadan hingga menyadarkan seseorang dari kehidupan penuh maksiat menjadi lebih taat.

 

Tak hanya terkait amal ibadah spiritual yang ditingkatkan namun juga berkaitan dengan tatanan sosial politik yang harus di ubah menjadi lebih baik sesuai syariat Islam. Guna mengurusi urusan umat dan kehidupan yang diridhoi Allah. Fakta saat ini untuk menerapkan syariat Islam secara totalitas amat sulit. Hal ini karena pemahaman masyarakat yang kurang terhadap pentingnya penerapan Islam. Ditambah lagi banyaknya pemikiran barat yang merasuki kaum muslimin seperti liberalisme, sekularisme hingga hedonisme.

 

Paham liberalisme sukses menjadikan seorang muslim bebas melakukan apapun yang mereka mau tanpa memperhatikan batasan hukum syara. Alhasil banyak aktivitas dan pemikiran yang melanggar syariat seperti pembolehan LGBT atas dasar hak asasi manusia. Sekularisme menjadikan seorang muslim tidak memakai hukum-hukum Allah dalam kehidupan sehari-hari, karena adanya pemisahan hukum agama dari kehidupan. Hal ini dapat menyebabkan seorang muslim jauh dari hukum syara. Salat jalan, puasa jalan tapi maksiat dan riba juga jalan. Belum lagi gaya hidup hedon yang mencontoh artis lokal maupun mancanegara menjadikan seorang muslim enggan untuk berpikir mustanir, justru menjadikan seseorang terbuai dengan kebahagian semu, maunya serba instan, hingga malas berpikir dan menjadi bebal.

 

Mirisnya ada sebagian umat yang belum sadar jika paham tersebut maupun budaya barat yang dicontoh sebagian besar kaum muslim lambat laun akan merusak keimanan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR Muslim)

 

Gaya hidup umat yang menyerupai kaum kafir saat ini sudah seperti apa yang disampaikan oleh Rasulullah. Pergaulan bebas tanpa batas dan sekulerisme sukses meningkatnya kasus kejahatan, aborsi, prostitusi dan tindakan kriminal lainnya. Belum lagi tidak adanya penjagaan aqidah tiap individu oleh negara menjadikan tak sedikit umat Islam yang murtad karena di iming-imingi sesuatu oleh musuh Islam. Barang siapa yang diberi hidayah oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Demikian pula, barang siapa yang Allah sesatkan maka tiada satupun yang bisa memberi hidayah kepadanya.

 

Oleh karena itu sangat penting adanya perisai umat yang mampu meriayah rakyat dan membentengi akidah umat. Hal ini tentu saja dapat terwujud hanya jika daulah Islam tegak. Ramadan sudah sepatutnya menjadi momentum penting bagi kaum muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan syariah Islam secara kaffah. Wallahu’alam bishshawab.

Please follow and like us:

Tentang Penulis