Hobi Ngaji, kok Malah Dicaci?

 

 

Oleh: Hanif Kristianto 

 

Kata pak Kyai kepada santri

Rajinlah mengaji

Biar jadi orang ber-aji

Tuntut ilmu sampai mati

 

Kata Nenek, heran dengan ibu-ibu pengajian

Dikiranya hanya pengangguran

Justru mereka paham betul

Bekal mati itu pahala bukan bekatul

 

Kata pak Kyai kepada umat

Mampirlah di taman-taman surga, ladang akhirat

Kumpulan bermakna mengkaji halal-haram berdasar keilmuan

Ilmu dunia penting, ilmu agama jauh lebih penting

 

Kata Nenek, heran dengan ibu-ibu sibuk pengajian

Dikiranya ibu cuma di rumah

Ini bukan soal emansipasi wanita

Tapi, kewajiban semua, menuntut ilmu agama

 

Kata pak Kyai kepada santri

Kalau ada majelis ilmu, tahan syahwatmu

Kalau bukan sekelompok tahan amarahmu

Mengaji itu amalan ahlul jannah, kalau ingin sama nabi masuk surga

 

Kata pak Kyai kepada santri

Jaga ulama-ulama

Tak perlu serbu atau teriak “Ganyang dan revolusi”

Ini pengajian, bukan medan tarung yang siapapun beraksi

 

Kata Kyai kepada umat negeri ini

Jadikan ngaji sebagai hobi

Tak perlu mencaci dan membubarkan

Lebih mulia, koreksi diri lanjut sucikan hati

 

Kata Kyai kepada yang suka mencaci orang ngaji

Dunia ini gelap gulita penuh duka

Ilmu adalah cahaya, serta ulama pewarisnya

Patuhi dawuh Kyai, jika ingin hidup sebagai manusia sejati

 

Kata Kyai kepada semua manusia

Kalau mati, manusia ingin didoakan beserta tahlil agar dosa terhapus

Ilmu manfaat, salah satu pahala nian tak putus

Maka,

Mengajilah, kejarlah ilmu-ilmu Allah nan berserakan di alam semesta

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis