Tia Mariatul Kibtiah: “Kazakhstan di Mata Dunia Internasional”
Reportase – PKAD —Insight # 125 Pusat Kajian Analisis Data Senin, 10 Januari 2022, menghadirkan nara sumber yang luar biasa diantaranya Tia Mariatul Kibtiah, S.Ag., M.Si Dosen Hubungan Internasional BINUS University. Acara yang mengangkat tema Di Balik Gejolak Kazakhstan : Pemantik Panas Revolusi Dunia Islam? berjalan lancar dengan diskusi yang sangat menarik.
Tia menggambarkan kondisi Kazakhstan secara gamblang. Negara ini merupakan bekas jajahan Rusia, memiliki SDA yang luar biasa seperti minyak nomor 11 sedunia, Oil dan gas 1,9 juta barel.
“Bentuk pemerintah otoriter”, kata Tia. Hal ini yang menyebabkan negara ini tetap miskin. Sehingga percikan – percikan konflik terjadi karena SDA besar tapi miskin.
Beliau juga menyebutkan bahwa, “Intervensi negara besar banyak”. Hal ini juga yang memicu konflik.
“Letak geografis Kazakhstan dikelilingi negara – negara besar dan produktif seperti Cina, produktivitas tinggi butuh resource, dan resource ada di Kazakhstan”, tambahnya.
“Posisi di Asia Tengah, antara ekonomi dan ideologi”, tukas beliau. Dekat dengan Rusia dan Cina yang merupakan The Bigest Country in The World. Selain itu Cina takut kalau Islam Suni bersatu dengan muslim Uigur.
Terkait hubungan dengan Indonesia beliau menambahkan bahwa, “Hubungan Indonesia dan Kazakhstan adanya nota kesepemahaman untuk melawan teroris dan radikalisme”.
Kebangkitan Islam harapan seluruh muslim umat Islam di dunia, dan kebangkitan ini bisa tercapai dimulai dari diri kita dengan memberikan yang terbaik. “Saat ini kebangkitan dengan pemikiran”, tegas beliau.
Beliau menutup dengan statement yang luar biasa bahwa, “Kita bisa merubah kapitalisme ini dengan isme – isme yang lain termasuk ekonomi Islam, berikan yang terbaik dari apapun profesi kita”.
(Hanif Kristianto, Analisis Politik dan Media) .
[ry/LM].