Parenting Moderasi Jalan Pemurtadan Sejak Dini
Oleh: Ida Lum’ah
(Aktivis Muslimah Peduli Generasi)
Lensa Media News – Belajar di waktu usia dini bagai mengukir di atas batu, sedangkan belajar di waktu sudah tua bagai mengukir di atas air. Kesempatan golden age atau usia emas ini seharusnya digunakan sebaik mungkin untuk masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk merangsang pertumbuhan kecerdasan agama, moral, motorik, Bahasa, kognitif dan seni. Karena kesempatan ini tidak akan bisa terulang kembali.
BKBP (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) menyiapkan modul panduan untuk orang tua dalam memberikan pola asuh berwawasan kebangsaan kepada anak. Dengan cara memberikan kartu si Kumbang (tumbuh kembang) anak usia 0 – 4 tahun. Untuk mengenal, memahami wawasan kebangsaan. Agar anak-anak sedini mungkin memiliki jiwa kebangsaan yang kuat (antaranews, 2/11/2021)
Parenting moderasi yang digunakan untuk memasukkan moderasi beragama kepada anak-anak yang dikemas dengan program parenting kepada orang tua. Merupakan upaya yang dilakukan secara sistematis untuk mengaburkan ajaran Islam yang sempurna dan memberikan lebel ajaran Islam politik dengan radikalisme.
Sehingga parenting moderasi diadakan agar anak-anak dan keluarga ini tidak terdampak pada Islam radikalisme. Untuk itu parenting moderasi menjadi pilihan bagi orang tua.
Padahal dasar moderasi beragama menggunakan Q.S al-Baqarah : 143 yang artinya “ Dan demikian pula kami telah mewujudkan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul Muhammad menjadi saksi atas perbuatan kamu…….”
Ummatan Wasathan ini di dalam H.R Tirmidzi diartikan umat yang adlan. Bukan umat yang pertengahan antara Islam Liberal dengan Islam radikal. Sehingga berislam sesuai dengan yang diinginkan kemauan mereka yaitu menganggap semua agama benar, melegalkan L98T, demokrasi, feminism dll. Mereka membelokkan ayat wasathan dengan makna pertengahan. Ini sangat jauh maksud kandungan ayatnya, dan mengaburkan pemahaman umat Islam.
Hingga bahaya yang terjadi pada anak-anak usia dini dapat memurtadkan dari agama Islam. Dengan ide pluralisme tersebut.
Untuk itu sebagai orang tua, pendidik harus memberikan pendidikan, pola asuh yang dapat menguatkan akidah anak usia dini, sehingga sejak dini akidahnya dapat menancap kuat. Serta memahamkan kepada anak usia dini hidup terikat dengan aturan syariah yang akan membawa kebahagiaan dunia akhirat.
Sehingga akan terlahir generasi tangguh, yang kuat keimanan dan ketakwaannya serta memiiki kepribadian yang Islam. Sebagai calon pemimpin yang dapat membawa perubahan yang besar menuju peradaban yang mulia.
Yang harus dilakukan oleh seluruh kaum muslimin yaitu menolak moderasi beragama, serta mengerahkan segala kemampuan, kekuatan upaya yang maksimal untuk menghadang pemikiran yang sesat yang diaruskan barat secara tersistem. Karena ide ini hakikatnya menghalangi kebangkitan Islam.
Wallahu a’lam Bisshowab.
[el/LM]