Samik: “Intelektual Harus Peka dan Beri Solusi Bangsa”

PKAD —Dosen dan Intelektual Muslim, Samik, S.Si, M.Si, turut hadir sebagai salah satu narasumber di Live YouTube Chanel, Insight #114, Spesial Parade Refleksi Akhir Tahun, Pusat Kajian dan Analisis Data , Rabu, 15/12/ 2021. Tema refleksi yang diangkat kali ini, mengenai “Intelektualitas Pendidikan dan Pergerakan”

Dalam refleksinya, Samik mencatat paling tidak ada tiga hal penting di dunia pendidikan dalam kurun waktu tahun 2021, yang masih menjadi polemik sampai saat ini. Peristiwa tersebut yakni, Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Peta Jalan Pendidikan Nasional (PJPN) 2020 – 2035 serta Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021.

Terkait program, merdeka belajar kampus merdeka, Samik lebih menekankan realisasi ucapan Mendikbud tentang mengurangi sistem birokratisasi pendidikan yang selama ini sangat panjang. Bahkan ada curhatan yang samik dengar dari salah satu dosen penjamin mutu, tentang lelah dan sibuknya dia terhadap kepengurusan mutu pendidikan yang harus melewati banyak birokrasi.

Bahkan dosen penjamin mutu tersebut, sampai berucap, “Saya ini dosen penjamin mutu, tapi saya menjadi orang yang tidak bermutu, karena saya hanya sibuk di kepengurusan birokrasi, tanpa pernah sempat membuat karya,” cerita Samik

Selanjutnya, Samik merefleksi, PJPN 2020 – 2035, yang banyak menuai protes dari umat Islam, kalangan intelektual dan elemen ormas, karena hilangnya atau ditiadakannya frasa agama dalam PJPN tersebut, Samik tegas menyatakan, bahwa semua berangkat dari ideologi sekulerisme.

Selain itu, Samik menduga ada upaya deislamisasi dan deagamisasi didunia pendidikan. Patut dipertanyakan kepada team penyusun yang sebenarnya paham akan Undang Undang Dasar pasal 31 syat 5 dan UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 bahwa agama adalah unsur integral dalam merumuskan dunia pendidikan. “Bisa jadi ada upaya memasukan ideologi Komunisme,” imbuhnya.

Kemudian saat merefleksi, Permendikbud nomor 30 tahun 2021, Samik setuju dengan pernyataan bahwa Permendikbud ini adalah upaya liberalisasi pendidikan dan pelegalan sex bebas. “Jangan melihat dari sudut pandang korban tapi lihatlah semua dari sudut pandang agama”

“Kritik dan protes umat Islam, intelektual dan elemen ormas harus dibaca sebagai wujud kepedulian terhadap negeri ini, sebab pendidikan merupakan hal yang vital dan strategis bagi negara”

Harapan Samik kedepan, para intelektual dan pemuda kampus harus lebih peka dan mencari solusi terhadap permasalahan bangsa. Lakukan kajian-kajian dan perjuangan, agar Indonesia menjadi maju, jangan menjadi negara yang berada di bawah ketiak asing,”

Sebagai mahkluk yang berakal, yang berbeda dengan hewan. Manusia bisa memilih dirinya berada di jalan mana. pilih jalan menjadi pejuang Islam, kita harus kritis terhadap masalah yang menyangkut masyarakat, dan bersama masyarakat pula kita melakukan perubahan.

Hanif Kristianto, Analisis Politik dan Media

[LM/ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis