Wabah Covid-19 Kian Menggurita
Oleh: Meilani Sapta Putri
Lensa Media News – Sejak kemunculan varian covid yang baru yakni varian Delta dan Alfa, satu per satu keluarga, teman, sahabat, guru, dan tokoh masyarakat banyak yang tumbang. Di Sumedang sendiri, dalam rentang waktu dua hari, kasus terus meningkat hingga 145 kasus yang tersebar di 20 kecamatan. Sehingga terhitung tanggal 29 Juni 2021, angka kumulatif yang terpapar virus ini telah mencapai 5.569, dengan rincian 5.236 orang telah sembuh, 148 pasien baru dinyatakan sembuh, 163 pasien tengah menjalani isolasi mandiri, dan 22 pasien dirawat dan diisolasi di RSUD Sumedang.
Ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tempat tidur untuk pasien Covid-19 di RSUD Sumedang, Jawa Barat pun sudah terisi penuh. Setiap pasien baru, harus rela menunggu sampai mendapatkan perawatan. Di sisi lain, jumlah tenaga medis (Nakes) di Sumedang yang terpapar Covid-19 pun bertambah banyak. Sehingga, membuat para petugas kewalahan.
Setelah dikalkulasikan, rata-rata per hari terdapat 70 kasus baru dan 200 lebih kasus aktif harian. Hampir setiap hari ada saja yang meninggal terpapar virus ini. Masalah Covid-19 ini tidak bisa dianggap enteng. Kesalahan mindset tentang virus ini dapat menyebabkan ledakan jumlah orang yang terinfeksi. Persoalan ini juga membutuhkan solusi yang sistematis sebab tergolong persoalan yang sangat kompleks.
Covid-19 adalah virus yang dapat masuk ke dalam tubuh hanya melalui dua lubang, yakni hidung dan mulut, kemudian masuk dan bersarang di paru-paru. Virus ini dapat menyebabkan pengentalan darah bahkan membeku. Sehingga pasien mengalami kekurangan oksigen atau sesak napas. Semua tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing, jika kuat ia akan bertahan dan sembuh. Namun, jika tidak kuat maka akan berujung pada kematian.
Sehingga untuk mencegah masuknya virus ini ke dalam tubuh, kita harus disiplin memakai masker, tidak banyak bicara dan sedikit berinteraksi dengan orang, tidak membuka masker ketika berbicara, rajin mencuci tangan, segera mandi dan berganti pakaian setelah bepergian, melakukan vaksinasi, mengonsumsi makanan sehat dan vitamin, menghindari gula dan karbohidrat yang berlebihan, rajin berolahraga, termasuk ikhtiar nonfisik melalui doa dan dzikir, berpikir positif, perbanyak ibadah.
Meski perihal kematian itu sesuatu yang pasti bagi setiap makhluk bernyawa, namun manusia tetap akan dihisab tentang apa yang sudah diupayakannya agar tidak terpapar virus ini. Sehingga dengan pola pikir dan pola sikap yang benar, insyallah mata rantai virus ini akan terputus dengan sendirinya.
Tentu ini semua membutuhkan kerjasama dari semua pihak. Masyarakat harus disiplin menjaga protokol kesehatan, pemerintah memberikan fasilitas makanan, obat-obatan dan vaksin secara cuma-cuma, serta segera bertindak untuk melakukan screening masal memisahkan antara yang terpapar dan yang tidak. Jika dilakukan dengan kompak, maka wabah ini akan segera berakhir. Aamiin ya Robbal’alamiin.
Wallahu a’ lam bish showab.
[ry/LM]