Oleh Dina Wachid

 

Aku bukan lagi yang dulu
Lemah, mudah tertipu
Manis racun berbalut madu
Jangan kau tawarkan padaku

 

Seribu pesona terus merayu
Kutahu itu hanyalah semu
Pemikatmu untuk menjebakku
Agar tunduk merindu

 

Kidung yang mengalun
Membuat jiwa kosong melamun
Hingga lara terus tertenun
Derita sengsara tertimbun

 

Kebebasan kau gaungkan
Menelanjangi kehormatan
Tiada sedikit pun menyisakan
Selain perih dalam kehinaan

 

Kebebasan terdekap alam sekularisme kapitalis
Berwajah sok manis, oportunis
Menawarkan gula-gula hedonis
Menyanjung tinggi materialistis

 

Bahagia seolah selamanya
Harta, popularitas terengkuh semua
Tak sadar terjebak fatamorgana dunia
Sayang, terkikislah iman di dada

 

Sesal datang kemudian
Pada dunia nan melenakan
Terlampau erat di genggaman
Hingga akhirat terlupakan

 

Tidak…
Tak boleh jatuh di lubang yang sama
Sudah kurasakan betapa sengsara
Hidup bersandar pada lemah aturan manusia

 

Masa lalu tidak hanya sesali
Petik hikmah dan belajar tiada henti
Memecut semangat menggali potensi
Di jalan dakwah, khidmat mengabdi

 

Malang, 19 Mei 2021

Please follow and like us:

Tentang Penulis