MAAF IBU TAK ADA BUNGA UNTUKMU
Oleh : Farid Hamdun
Perlahan coba kurangkai kata untukmu
Kuungkap rasa lewat kata nian menggebu
Hanya prosa biasa penuh cinta untukmu,
Ibu
Bertutur makna terungkap rasa nan syahdu
Cahaya menerangi, kala gelap mengganggu
Menghangatkan luka-luka telah beku
Menemani, saat sepi mulai datang padaku
Menuntun langkah, tunjukan arah padaku
Besarnya pengorbananmu untukku
Bagai tanpa lelah, bahkan lebih dari itu
Takkan terganti, membalas pun aku tak mampu
Jiwa kuat ini pun, karena kasih sayangmu
Maafkan saja anakmu,
Ibu …
Sejak pertama Allah tiupkan ruh untukku
Hingga kini, masih saja menyusahkanmu
Cinta untukku tanpa mengenal waktu
Tulus kasihmu tak nampak sedikit pun ragu
Kau ajarkan aku, berjalan menyusuri waktu
Kau ajarkan aku, bicara dari tadinya kaku
Kau teristimewa menuntun setiap langkahku
Kau tak terganti sampai kapan pun, Ibu
Terpanjat doa menghiasi hari-hariku
Semoga kebahagiaan mewarnai waktumu
Berbakti adalah suatu kewajiban anakmu
Berharap pahala terbaik untukmu, Ibu
Maaf Ibu, tak ada bunga untukmu
Hanya barisan doa, mungkin ini caraku
Menyusuri ruang tuk berjuang mendaki berliku
Mendekati Allah sebagai jalan mencintaimu
Majalengka, 6 September 2020
[LM/Sn]