Oleh : Sunarti

Kala itu, masa kita masih belia
Kelana langkah selalu berdua
Suka-suka ala anak muda
Tawa sana, canda sini, tak kenal dosa

Astagfirullah
Allah sayang kita berdua
Datangkan hidayah kalbu-kalbu biru
Cerah hari, bersih hati pun bersua
Alhamdulillah, tapaki hijrah

Kawan, sahabat, saudara
Entah apa namanya
Tak terpisahkan
Ujung senja akhir majelis-majelis
Asa nan tak pernah teriris

Panas, hujan, kabut, bahkan badai
Telah tertapak, amanah tak terbengkalai
Selesai segenap ikhlas terurai
Terjalani ujung kota hingga pantai

Awal beberapa kepala
Tapi, lagi-lagi Allah sayang kita
Berdua, berdua dan ternyata tetap berdua
Alhamdulillah, kini pun lebih banyak manusia

Kawan,
Rasaku padamu beda,
Melebihi batas kasih sayang
Kunyaman menangis di pelukmu
Kutenang mengobral kalimat bersamamu

Hingga,
Khitbah menarikmu
Dan …
Ah, aku tak kuasa lagi berkata
Meski sejatinya, aku bahagia
Sangat, sangat bahagia
Saat Allah hadiahkan jodohmu

Jangan kira kumenangis karena tak rela
Rasanya memang tak rela,
Tapi aku lebih sayang padamu
Di saat pilihan Allah bersamamu

Pintaku,
Tetaplah tangguh seperti saat kita bersama
Lebih tangguh, bahkan
Demi anak-anakmu, kelak
Demi semuanya, kelak

Tetap teguh, istikamah di jalan-Nya
Salihah bersamanya
Kumohon,
Tetaplah mencintaiku karena-Nya
Karena sejatinya, aku takut kehilangan senja tanpamu

Ngawi, 22 Maret 2021

Please follow and like us:

Tentang Penulis